"Kan ini baru nih wacana, masuk narasi dan belum ada juga kan keputusannya apakah memang benar-benar Ahok masuk ke sana," ungkapnya.
Meski begitu, Saleh mengaku gembira apabila Ahok benar-benar ikut berkontestasi.
Pasalnya, makin banyak kandidat yang didorong maju, maka akan makin baik.
"Yang jelas Sumut itu kita harapkan bisa lebih maju dan lebih berkembang di masa mendatang setelah Pilkada Sumut ini."
"Sebab jangan sampai, misalnya, Sumut yang dulunya itu adalah pionir dalam konteks pembangunan sekarang malah dianggap tertinggal, itu enggak boleh, tetap saja targetnya dan sasarannya adalah bagaimana kita mendapatkan pemimpin yang baik," terangnya.
PDIP
Kemudian, PDIP telah buka suara perihal isu Ahok akan diajukan untuk melawan Bobby Nasution.
Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan pihaknya belum memutuskan siapa yang akan diusung dalam Pilkada Sumut 2024.
"Kita masih belum memutuskan, tapi kita masih menginventarisasi potensi-potensi yang bisa berada di Sumatera Utara siapa pun lawannya," kata Djarot di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Ia menuturkan, PDIP dapat mengusung calonnya sendiri dalam Pilkada Sumatera Utara tanpa harus bekerja sama dengan partai politik mana pun.
"Tetapi apa? Kita tetap membangun komunikasi dengan partai-partai di sana meskipun PDIP itu bisa maju sendiri. Yang bisa maju sendiri itu cuma Golkar sama PDIP," ujar Djarot.
Lebih lanjut, ia berujar pihaknya telah membangun komunikasi dengan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah alias Ijeck.
"Termasuk PDIP membangun hubungan komunikasi yang baik dengan Partai Golkar, dengan Bang Ijeck. Karena di sana itu kan masih banyak potensi," ucapnya.
Bukan hanya dengan Ijeck, dirinya menyebut PDIP telah berkomunikasi dengan Edy Rahmayadi, Nikson Nababan, hingga Ketua DPRD Sumatera Utara, Sutarto.
"Banyak sekali di situ, termasuk juga Pak Ahok kalau misalkan dari sisi pemetaan memungkinkan untuk diajukan beliau, tapi belum," ungkap Djarot.