TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik sekaligus Direktur Skala Data Indonesia (SDI) Arif Nurul Iman, menilai Ridwan Kamil lebih berpeluang memenangkan Pilgub Jawa Barat, ketimbang jika maju di Pilkada Jakarta.
Adapun untuk diketahui, Ridwan Kamil memang santer akan diusung Golkar untuk maju di Pilgub Jawa Barat atau Jakarta.
"Kalau potensi kemenangan, lebih besar di Jawa Barat, tetapi dilihat dari posisi strategis politik, Jakarta lebih menguntungkan untuk tokoh dan partai politik," kata Arif, kepada wartawan Senin (10/6/2024).
Arif menyebut, meski sudah tidak menjabat lagi, masyarakat Jabar masih mengingat nama Ridwan Kamil, dan elektabilitasnya juga sudah teruji.
"Sebagai mantan Gubernur Jawa Barat, elektabilitasnya sudah teruji. Apalagi banyak program dan terobosan, yang dirasakan masyarakat saat dia menjabat," ucapnya.
Lebih lanjut, terkait siapa yang nantinya berpotensi mendampingi RK, Arif menyebutkan nama Dedi Mulyadi.
Dedi merupakan mantan politikus Golkar yang saat ini berlabuh di Partai Gerindra.
"Kalau itu terjadi, selesai itu Pilkada Jabar. Belum ada tokoh yang menyaingi elektabilitas dua nama itu," pungkasnya.
Diberitakan Tribun sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil belum menentukan pilihan.
Maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat atau Pilkada Jakarta 2024?
Ridwan Kamil mengatakan akan menjawab pertanyaan itu pada Juli nanti.
Mantan gubernur Jawa Barat (Jabar) itu menjelaskan kini para ketua umum partai politik sedang berunding untuk menentukan wilayah bertanding dirinya pada Pilkada Serentak 2024.
Namun ia tak menjelaskan soal identitas detail dari para ketua umum partai tersebut.
"Juli, Juli (pengumumannya). Para ketua umum masih pada diskusi," kata Ridwan seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (6/6/2024).
Ridwan Kamil diketahui telah bertemu dengan Ketua Umum Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto beberapa hari yang lalu.
Saat itu, Prabowo menanyakan kepada dirinya terkait progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Bukan ( bahas pilkada ), membahas IKN. Jadi kan Pak Prabowo ingin tahu IKN seperti apa, saya dipanggil untuk menerangkan itu. Jadi enggak spesifik membahas urusan pilkada, bulan Juli (pengumannya)," kata Ridwan Kamil.