News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Bukan Ijeck Apalagi Anak Akbar Tandjung, Airlangga Pilih Sosok Ini jadi Pendamping Mantu Jokowi

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Begini reaksi Gibran saat sang adik, Kaesang dicap tak sopan oleh netter karena duduk dengan mengangkat kaki di dekat Jokowi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akhirnya membuat keputusan perihal sosok kader partainya yang didorong menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) untuk mendampingi menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, pada Pilkada Sumatera Utara 2024.

Diketahui, Bobby Nasution yang menjabat Wali Kota Medan saat ini merupakan kader Partai Gerindra. 

Selain restu Ketua Umum partainya yakni Prabowo Subianto, satu per satu partai politik pendukung Prabowo pada Pilpres 2024 yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga turun mengusung Bobby Nasution sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara 2024. Satu di antaranya adalah Partai Golkar.  

Namun, partai berlambang pohon beringin yang kini dipimpin Airlangga Hartarto itu mengusulkan jatah kursi cawagub dari kader partainya.

Baca juga: Ahok Nyatakan Siap Maju jadi Cagub Jakarta 2024: Saya Jauh Lebih Siap

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya sudah membidik nama kader internal yang bisa dipertimbangkan menjadi cawagub dari Bobby.

Setidaknya ada empat nama kader Golkar yang disodorkan pimpinan DPP Partai Golkar untuk menjadi Cawagub Sumut pendamping Bobby Nasution.

Pertama, putri dari Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung, yakni Sekar Tandjung.

Kedua, Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Akbar Buchari.

Ketiga, adalah Musa Rajekshah allias Ijeck.

Ijeck merupakan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara sekaligus bakal Cawagub Sumut petahana.

Dan keempat adalah Bupati Serdang Bedagai sekaligus Ketua DPC PDIP Serdang Bedagai, Darma Wijaya alias Wiwik.

Baca juga: Wacana Duet Marzuki-Risma di Pilkada Jatim, PDIP: Masa Risma Jadi Wakil?

Namun, pada Sabtu (22/6/2024), Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar menyatakan partainya menyodorkan nama lain selain empat nama tersebut sebagai Cawagub Sumut pendamping Bobby Nasution.

Sosok yang dimaksud adalah Bupati Asahan, Surya.

Menurut Airlangga, nama Surya adalah satu-satunya kader Golkar yang sudah menguat.

"Ya paling dekat itu Bupati Asahan, namanya Pak Surya dan dia kader Golkar," ujar Airlangga saat ditemui dalam peringatan HUT dan peluncuran buku otografi Theo L. Sambuaga di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

Bupati Asahan H Surya (Tribun Medan)

Meski begitu, Airlangga enggan merinci apakah nama itu juga sudah disetujui oleh partai koalisi lainnya. Hanya saja, ia mengedepankan kadernya untuk bisa ditunjuk menjadi pendamping Bobby.

Sebut Pencalonan Mantu Jokowi Masukan Ijeck

Airlangga menjelaskan alasan menugaskan Bobby di Pilgub Sumut. Menurut Airlangga Golkar menugaskan Bobby berdasarkan masukan Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck.

“Ya, pertama, Golkar mendukung Mas Bobby itu berdasarkan juga masukan dari Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Pak Ijeck," kata Airlangga di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra 3, Jakarta, Rabu, (19/6/2024).

(Kiri-kanan) Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Menpora Dito Ariotedjo, dan Kader Golkar Sekar Tandjung, usai penyerahan surat rekomendasi pengusungan Calon Gubernur Sumatera Utara 2024 kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution, di rumah dinas Menko Bidang Perekenomian, Jalan Widya Chandra 3, Jakarta, Rabu (19/6/2024).  (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Selain itu menurut Airlangga, dukungan kepada Bobby diberikan setelah melalui proses pembahasan yang panjang di Golkar. Dukungan kepada Bobby diberikan setelah dilakukan rapat secara nasional.

"Surat sudah diberikan sebetulnya sebelum pemilu dan sesudah pemilu juga sudah dirapatkan secara nasional. Dan terakhir tentu dari Provinsi Sumatera Utara juga sudah menyampaikan dukungan kepada Pak Bobby. Jadi dengan dukungan bulat ini kita pilih Mas Bobby untuk maju mewakili Partai Golkar," pungkasnya.

Ditolak Kader Sumut, Kasihan Ijeck

Tidak lama setelah Airlangga Hartarto menyerahkan surat penugasan atau rekomendasi Cagub Sumut untuk Bobby Nasution, suara kader Golkar di Sumut angkat bicara ke media.

Baca juga: Namanya Masuk Bursa Pilgub Sumatera Utara, Ahok: Saya Tidak Begitu Paham

Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah (Ijeck) disebut telah dilecehkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Hal itu buntut Partai Golkar menugaskan Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo Bobby Nasution sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Sumut.

Sekretaris Dewan Pertimbangan Golkar Sumut, Hardi Mulyono Surbakti menilai keputusan Golkar menunjuk Bobby Nasution sebagai Cagub Sumut 2024 adalah kesewenang-wenangan.

Bahkan, menurutnya keputusan itu tidak menghargai kinerja kader Golkar di Sumut. 

"Ini bentuk pelecehan Airlangga Hartarto kepada Musa Rajekshah. Sewenang-wenang dan sama sekali tak menghargai kerja keras dan keberhasilan Musa Rajekshah membawa Partai Golkar menjadi pemenang di Sumut," kata Hardi kepada Tribun, Rabu (19/6/2024). 

Sebagai partai pemenang kata Hardi, Golkar dapat mengusung calon Gubernur sediri.

Edy Rahmayadi tak gentar hadapi Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024. (kolase)

Menurutnya, akan banyak kader Golkar yang kecewa terdapat penunjukan Bobby sebagai Cagub Sumut. 

"Bayangkan saja partai sebesar Golkar di Sumut yang bisa mencalonkan sendiri kadernya sebagai calon Gubernur bisa dengan sewenang wenang yang mungkin atas nama kepentingan yang lebih besar, oleh Ketum partai telah 'dijual' kepada partai lain," kata Hardi. 

Hardi menilai penunjukan Bobby tanpa dasar yang kuat. 

Golkar kata dia juga tidak memberi tahu hasil survei terkait elektabilitas antara Bobby dan Musa Rajekshah yang ditugaskan sebagai calon Gubernur. 

Dia pun mengaku sangat kecewa dengan langkah Golkar tidak mendukung Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah atau yang telah berbuat banyak untuk kemenangan Golkar. 

"Hasil survei tak pernah diberitahukan kepada kader sehingga semua tak tahu sama sekali bagaimana sih sebenarnya hasil survei yang dilakukan? Apalagi dipublikasikan. Sama sekali tidak pernah," kata Hardi. 

"Tentu keputusan tidak mencalonkan Musa Rajekshah sangat mengecewakan dan menyakitkan hati para kader golkar yang ada di akar rumput, " sambungnya. 

Baca juga: Bambang Pacul Buka Suara Kans PDIP Usung Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng 

Hardi pun menolak keputusan yang dikeluarkan Golkar untuk mendukung Bobby Nasution. Hardi pun berencana hengkang dari Golkar. 

"Setidaknya saya yang paling menolak keputusan ini dan sedang mempertimbangkan keluar dari keanggotaan Partai Golkar. Kalau kader yang lain saya tidak tahu akan menolak atau akan jadi kader yang penakut," tutup dia. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini