Lalu disusul Ahmad Luthfi (12,9 persen), Abdul Wachid (7,8 persen), Raffi Ahmad (6,8 persen), Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (5,8 persen), dan sejumlah nama lain.
Ketika survei dikerucutkan menjadi enam nama, elektabilitas Kaesang tetap menjadi yang paling tinggi.
Ia mengantongi elektabilitas sebesar 25,6 persen, kemudian diikuti Ahmad Luthfi (16,1 persen), Taj Yasin Maimoen (13,4 persen), dan beberapa nama lain.
Peluang Kaesang di Jawa Tengah
Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyebut peluang Kaesang Pangarep di Pilkada Jawa Tengah 2024 terbilang positif.
Menurutnya, Kaesang memiliki peluang menang tinggi lantaran kepopuleran dan elektabilitas yang dimilikinya.
"Jika dilihat kepopuleran dan elektabilitas Kaesang punya peluang menang."
"Karena 'kandang banteng' di Jawa Tengah mengalami kemerosotan, dari suara pileg ini bisa menjadi perhitungan kekuatan dan kemenangan dari Kaesang," kata Efriza kepada wartawan, Jumat (5/7/2024).
Menurutnya, harus diakui Kaesang lebih memiliki kesempatan menang di Jawa Tengah ketimbang di Jakarta.
Pasalnya, di Jawa Tengah Kaesang mendapatkan elektabilitas tinggi dan masih mempunyai nilai positif dari masyarakat karena keluarga Jokowi.
"Kesempatan untuk menang Kaesang juga besar tetapi tentu saja ia harus bisa menyakinkan banyak partai politik untuk mendukung dirinya," terangnya.
Efriza menilai, dengan kekosongan kursi dari petahana untuk Jawa Tengah membuat kemenangan Kaesang Pangarep lebih besar.
Hal ini pun bakal membuat PDIP memikirkan dan mengajukan calon yang dapat mengimbangi kepopuleran dan elektabilitas dari Kaesang.
"Wajar akhirnya, pesona Kaesang ini menarik juga bagi PDIP memperhitungkan Kaesang," ucapnya.
Lebih lanjut, Efriza menyatakan Kaesang yang dianggap figur anak muda dari Jawa Tengah tentu bisa menjadi daya tarik.