Jika pada akhirnya menjadi cagub, Jusuf Hamka mengungkap sejumlah nama yang bisa mendampinginya sebagai cawagub.
Di antaranya Wakil Ketua Umum Gerindra, Budisatrio Djiwandono; politikus Gerindra, Maruarar Sirait; dan politikus, Budiman Sudjatmiko.
"Saya kalau pun ditugaskan sebagai calon gubernur, ada beberapa nama yang menurut saya bisa menemani saya, yaitu saudara Budi Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, atau Maruar Sirait, itu juga cukup baik," kata Jusuf Hamka di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis.
Selain itu, ada dua tokoh agama yang dibidik oleh Jusuf Hamka. Mereka adalah tokoh agama Islam yang pernah dekat dengan dirinya.
"Kalau ada dua tokoh agamis yang menurut saya, kalau saya didampingi jauh lebih bagus. Satu, Wakil Ketua Umum PBNU, yaitu Habib Hilal. Kebetulan memang guru saya dan saya juga bendahara di NU."
"Dan satu lagi, sahabat baik saya yang tentunya seorang kiai yang nasionalis, yaitu Ustaz Das'ad Latif. Itu, pasti kita duet, yang satu mengingatkan saya, yang satu saya kerja. Jadi saya harus diingatkan," terangnya.
Jusuf Hamka jika jadi Cawagub
Apabila dirinya maju sebagai cawagub, Jusuf Hamka menyebut Airlangga Hartato menginginkan dirinya berpasangan dengan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Namun, Babah Alun menyatakan dirinya menempatkan dirinya seperti kunci inggris. Maksudnya ialah bisa dipasangkan dengan siapa saja.
"Dari Pak Ketua Umum, kepengen saya dengan Mas Kaesang, tapi kalau saya menempatkan diri saya, saya ini kayak mungkin teman-teman masih tahu enggak kunci inggris? Kunci inggris sama apa aja bisa pas," terangnya, Kamis.
Ia berujar, dirinya bisa menjadi wakil dari Ketua DPP PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan; bahkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, saya bisa wakilnya Pak Ahok, saya bisa wakilnya Pak Anies, siapa saja gitu."
"Bahkan kalau Pak Ridwan Kamil juga mau, saya bisa menyesuaikan diri. Saya gak ada masalah," terangnya.
(Tribunnews.com/Deni/Igman)