“Media adalah (saluran) paling efektif untuk melaporkan (dugaan kecurangan pilkada), namun harus ada buktinya."
"Penggunaan kata-kata juga harus hati-hati ketika kita di media, maka yang aman, yaitu sampaikan fakta. Jangan sampai menuduh," ujarnya.
Kemudian, ihwal netralitas aparat TNI/Polri pada pemilihan umum, Andika menyatakan bahwa hal itu telah diatur dalam Undang-Undang (UU).
“Saya sendiri (sebagai pimpinan lembaga militer) mengalami dua event pemilihan, yaitu pemilihan presiden dan legislatif tahun 2019 dan pemilihan kepala daerah tahun 2020," ucapnya.
"Saya terus terang mengikuti aturan karena saya ingin melakukan apa yang memang diamanahkan kepada saya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat saat itu.
"Maka, dinamika relatif tidak ada, karena kami sebagai aparat tidak terlibat langsung dan harus bersikap netral,” jelas Andika.
Ia lantas berharap dalam menghadapi pemilihan tingkat daerah ini, PDIP harus tetap menjaga optimisme untuk meraih kemenangan.
“Ini adalah optimisme. Ini bukanlah beban. Apabila ada variabel di luar kendali kita, itu sesuatu yang tidak dapat kita prediksi, jangan terlalu dipikirkan,” imbuhnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Ganjar Pranowo Bocorkan Nasib Andika Perkasa, Bakal Jadi Cagub Jateng?
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus)(TribunJogja.com/Ardhike Indah)