Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat merespons elektabilitas Anies Baswedan dalam survei Indikator Politik yang unggul dari Ridwan Kamil hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai hasil dari survei acapkali berbeda dengan realita di lapangan.
Kamhar mengatakan bahwa dinamika yang tinggi ini memang secara empiris menjadi karakteristik politik Jakarta.
"Seringkali yang terpotret di survei berbeda dengan realitas politik yang terjadi. Unggul di survei namun tumbang di pemungutan suara," ujar Kamhar kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
Karena itulah, Pilkada Jakarta sering menghadirkan kejutan.
"Pemenang Pilkada sebelumnya tak pernah menang pada Pilkada berikutnya," kata dia.
Untuk Demokrat sendiri, Kamhar memastikan pihaknya berkomitmen untuk satu jalan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada Jakarta, meskipun ada opsi lain.
"Di KIM memang masih dinamis, selain ada nama Kang Emil dan Mas Kaesang di bursa Cagub. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan jika ada nama baru lagi yang diputuskannya di menit-menit terakhir. Secara empiris demikian. Kami masih terus mencermati secara cermat dan seksama dinamika yang berkembang," pungkas Kamhar.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan tetap unggul jika rematch atau tanding ulang dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024.
Dalam survei head to head ini, elektabilitas Anies tetap unggul, yakni 52 persen. Sementara Ahok hanya 42 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Anies tetap menang melawan Ahok jika dilakukan rematch.
Meskipun, kata dia, pemilih Ridwan Kamil di Jakarta lebih banyak yang memilih Ahok ketimbang Anies.
"Kalau melihat angka ini suara Ridwan Kamil memang lebih banyak yang lari ke Ahok sekitar 17 atau 18 persen," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (25/7/2024).
Sementara itu, Anies Baswedan juga mengungguli Ridwan Kamil jika saling berhadapan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Burhanuddin menyebut elektabilitas Anies mencapai 50,1 persen. Sementara Ridwan Kamil hanya 38,8 persen. Responden yang tidak menjawab ada 11,1 persen.
"Lagi-lagi head to head masih Anies yang unggul kisaran 50 versus 38,8 persen," kata Burhanuddin.
Survei Indikator dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca juga: 6 Hasil Survei Anies, Ahok & Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta, Anies Disebut Bisa Menang Satu Putaran
Jumlah sampel survei ini sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.