Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan, pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak belum tentu maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur (Jatim) 2024.
Deddy menyebut, nama-nama kandidat bakal calon gubernur (cagub) yang akan diusung PDIP di Jatim belum mengerucut.
"Jadi kita lihat saja dulu karena kita kan juga masih menunggu nih apakah Khofifah akan berlayar atau tidak bersama Emir Dardak," kata Deddy saat dihubungi, Jumat (26/7/2024).
Dia pun mengungkit kasus dugaan suap pokok pikiran (pokir) dana hibah Pemerintah Provinsi Jatim.
Menurut Deddy, sejauh ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan beberapa anggota DPRD Provonsi Jatim sebagai tersangka.
"Nah kita kan enggak tahu apakah itu proses hukumnya akan berlanjut sampai ke gubernur dan wakil gubernur," ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI ini meyakini kasus dugaan suap dana hibah tersebut melibatkan eksekutif.
"Karena kan mereka-mereka ini bisa melakukan apa namanya yang disangkakan itu kan pasti dengan melibatkan eksekutif, dalam hal ini tentu kan pemerintah provinsi," ucap Deddy.
Deddy menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mencermati langkah aparat penegak hukum untuk mengusut kasus itu.
"Kan bisa saja nanti kalau tiba-tiba berlanjut ke proses hukum kan konstelasi pasti akan berubah," ungkapnya.
Sejauh ini, pasangan Khofifah-Emil sudah mendapatkan dukungan dari beberapa partai politik (parpol).
Baca juga: Didukung 8 Parpol, Khofifah-Emil Tak Targetkan Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jatim 2024
Parpol tersebut di antaranya Gerindra, Golkar, Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PSI. Partai pendukung tanpa kursi di parlemen adalah Perindo.