Pasalnya kata Deddy, penguasa saat ini khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menggunakan kasus hukum untuk menyandera partai politik.
"Menggunakan kasus hukum untuk menyandera partai-partai politik, jadi kalau sekarang orang bingung menentukan calon kepala daerah di Jawa Tengah di DKI di mana-mana karena kita sekarang sedang berada seperti di zaman orde baru," kata Deddy.
Dengan keadaan tersebut yang menurut Deddy menciptakan ketakutan kepada setiap pihak termasuk partai politik.
Secara tersirat, dirinya menilai kalau di pemerintahan saat ini jeratan hukum bisa saja diberikan kepada mereka yang memiliki pandangan politik berbeda dengan penguasa.
"Negara dengan rasa takut, orang takut dijarah, orang takut bersuara, semua orang takut apalagi politisi apalagi birokrat," tutur dia.
Lebih jauh, Deddy Sitorus lantas menilai kalau Presiden Jokowi saat ini merupakan pemimpin yang paling nekat.
Sebab, hanya mantan Gubernur DKI Jakarta itu saja yang menurut Deddy bisa secara terang-terangan menggunakan seluruh instrumen negara dalam berkuasa.
Baca juga: Anies dan Ahok Kerap Komunikasi, PDIP Akan Umumkan Jagoannya Untuk Pilkada Jakarta Rabu Pekan Depan
"Semua orang bisa curang, kok tapi tidak ada presiden sejak zaman reformasi yang bermimpi menggunakan aparat penegak hukum dari atas sampai ke bawah, menggunakan instrumen birokrasi dari atas sampai ke bawah," kata dia.
"Nah ini kenapa? Orang bilang karena Jokowi pintar Jokowi jenius, kalau saya tidak, Jokowi nekat, kalau menurut saya membedakan Jokowi dengan presiden lain, adalah jokowi presiden paling nekat sepanjang sejarah," tandas Deddy.