News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Analisis Pilkada Jakarta: PDIP Ditinggal, Anies Tak Bisa Berlayar 

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati Soekarnoputri memimpin prosesi sumpah jabatan kepengurusan DPP PDI Perjuangan hingga 2025 menyusul periode kepengurusan DPP PDIP yang akan habis September 2024. Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP) ditinggal partai politik (parpol) lain dalam Pilkada Jakarta 2024 sangat mengemuka. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP) ditinggal partai politik (parpol) lain dalam Pilkada Jakarta 2024 sangat mengemuka.

"Kemungkinan PDIP ditinggal sendiri mengemuka," kata Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (9/8/2024).

Apalagi, PKS telah memberikan tenggat 40 hari ke Anies Baswedan untuk mencari dukungan partai lain.

Namun, hingga kini bakal calon gubernur (cagub) Jakarta itu belum mampu memenuhi tenggat waktu yang diminta PKS.

"Sehingga selain PDIP, Anies juga berisiko tak bisa berlayar menimbang partai tersisa, yakni PDIP tak memiliki golden ticket untuk mengusung paket cagub-cawagub," ujar Agung.

Karenanya, Agung menyarankan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turun langsung untuk berkomunikasi dengan partai politik lainnya.

"Di titik inilah komunikasi politik dari PDIP mesti dibuka ke semua partai. Bila perlu Ibu Mega langsung yang memimpin agar didengar oleh semua partai," ucapnya.

Menurutnya, potensi kotak kosong di Pilkada Jakarta bisa terjadi apabila PDIP tidak melakukan langkah politik agresif.

Wacana Pilkada Jakarta 2024 akan melawan kotak kosong belakangan ini semakin mencuat.

Baca juga: Wakil Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta Bukan dari Golkar, Diserahkan ke KIM

Isunya PKS, NasDem, dan PKB akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi "KIM Plus".

PDIP disebut-sebut satu-satunya parpol tidak akan bergabung dalam KIM yang akan mengusung Ridwan Kamil itu.

KIM merupakan gabungan partai politik pendukung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.


PDIP Tak Merasa Ditinggal

Meski begitu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tidak merasa ditinggalkan.

"Enggak ada upaya tinggal meninggal, karena semua memiliki basis dukungan rakyat," ujar Hasto di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini