“Tingkat kepuasan atau approval rating Herman Deru sebesar 48%, jauh di bawah rata-rata. Sebaliknya, masyarakat Sumsel yang puas hanya 47,3%. Ini menunjukan, tidak banyak prestasi yang diraih Herman Deru selama 5 tahun menjabat. Bisa disimpulkan, dia tidak berhasil memimpin Sumsel,” terangnya.
Tak hanya itu, sambung Aldi, data mengungkapkan publik Sumsel yang tidak ingin Herman Deru terpilih kembali menjadi Gubernur cukup tinggi, sebesar 54,3%. Berbanding terbalik dengan yang ingin Herman Deru terpilih sekitar 41,6%.
“Hasil ini semakin menegaskan bahwa Herman Deru sudah tidak lagi diharapkan oleh masyarakat Sumsel. Iya, sebagian besar publik ingin perubahan, ingin pemimpin baru,” ucapnya.
Sebagai informasi, survei dilakukan pada 1 – 7 Agustus 2024. Populasi survei adalah seluruh
WNI di Sumsel yang punya hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode sampel acak bertingkat atau multistage random sampling.
Jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 800 orang, dengan margin of error kurang lebih 3,5%, pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari 17 kabupaten/kota se-Sumsel terdistribusi secara proporsional.
Survei Lain
Beberapa waktu lalu, Lembaga Survei Indonesia Political Survey (IPS) juga merilis hasil survei Pemilihan Gubernur Sumsel 2024.
Hasilnya, dukungan pemilih untuk mantan Gubernur Sumsel Herman Deru masih yang tertinggi.
Diikuti Bupati Pali Heri Amalindo dan mantan Wakil Gubernur Mawardi Yahya.
Hal tersebut disampaikan Direktur Riset IPS, Anto Nuryasin, sebagaimana rilis yang disampaikan kepada media di Jakarta, Senin (15/8/2024).
Menurut Anto, persaingan di Pilgub Sumsel cukup sengit karena semua calon memiliki kesempatan yang sama untuk menang.
"Petahana Herman Deru 36,6%, hanya berjarak belasan persen dengan Heri Amalindo, yang memperoleh angka 23,4%, dan Mawardi Yahya 15,2%. Perlu dicatat, angka yang belum menentukan pilihan atau undecided voters masih cukup tinggi, 22,8%. Semua kandidat masih berpeluang," kata Anto.