TRIBUNNEWS.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan sinyal batal mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2024.
Sebaliknya, PKB justru akan merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran dan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Hal itu, kata Ketua Steering Committee (SC) Muktamar PKB Faisol Riza, akan disampaikan secara resmi dalam waktu dekat.
Yakni dalam acara Muktamar PKB ke-6 pada 24-25 Agustus di Bali, mendatang.
"Tentu (akan dibahas arah dukungan terhadap pemerintah baru). Mungkin pada posisi diformalkan ya," kata Faisol Riza, pada Rabu (14/8/2024) dikutip dari WartaKotaLive.com.
Faisol juga mengatakan bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga sudah menyampaikan ini berkali-kali saat pertemuan intern PKB.
"Karena sebenarnya berkali-kali Gus Muhaimin juga menyampaikan termasuk terakhir ketemu Pak Prabowo, PKB siap di bagian menyukseskan pemerintahan Pak Prabowo," ungkap Faisol.
Sementara itu, Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi DPP PKB, Ahmad Iman Sukri memastikan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto akan hadir di Muktamar PKB nanti.
Adapun soal mengundang Anies ke Muktamar PKB, Iman mengaku tidak tahu-menahu.
Baca juga: Soal Wacana KIM Plus di Pilkada Jakarta, Pengamat: Bisa Ditafsir Upaya Gagalkan Anies
Pihaknya tidak bisa memastikan apakah PKB mengundang Anies Baswedan.
Hal ini lantaran opsi menarik dukungan dari Anies akan dilakukan.
Padahal, partai besutan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu sempat hampir final mendukung Anies.
Adapun dukungan terhadap Anies masih sebatas usulan dari tingkat wilayah, yakni DPW PKB DKJ Jakarta, bukan DPP.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan DPW memang memiliki kewenangan untuk mengusulkan calon kepala daerah.