News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anies Baswedan dan Kiprah Politiknya

PKS Tidak Takut Simpatisannya Beralih Dukungan ke Parpol Bentukan Anies Baswedan

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan menemui wartawan setelah memastikan tidak maju di Pilgub Jawa Barat 2024, pada Jumat (30/8/2024) sekitar pukul 00.10 WIB dini hari. Mardani Ali Sera mengaku pihaknya tidak takut jika nantinya parpol yang dibuat Anies akan menggerus suara dari pemilih PKS.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Anies Baswedan yang akan membuat partai politik sendiri menjadi sorotan.

Apalagi, keputusan itu diambil pasca Eks Gubernur DKI Jakarta itu terjegal untuk maju kembali dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Menanggapi hal ini, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera pun hanya menjawab singkat mengenai kans Anies membuat parpol sendiri.

Dia mengaku akan memberikan doa yang terbaik untuk Anies Baswedan.

Mardani pun berharap Anies selalu diberikan kemudahan dan berpikir panjang sebelum mengambil keputusan. 

"Mendoakan Mas Anies yang terbaik. Selalu dapat kemudahan dan selalu berpikir tajam dan panjang," kata Mardani saat dikonfirmasi, Sabtu (31/8/2024).

Namun, Mardani mengaku pihaknya tidak takut jika nantinya parpol yang dibuat Anies akan menggerus suara dari pemilih PKS.

Menurutnya, PKS bertahan sampai saat ini bukan karena orang lain, melainkan kaderisasi.

Baca juga: Gebrakan Anies Setelah Gagal Pilkada 2024: Bikin Ormas atau Parpol Baru Usung Perubahan

Sebaliknya, Mardani mengingatkan Anies bahwa membuat partai politik tidaklah mudah.

Banyak parpol yang sudah dibentuk kemudian berujung tenggelam karena tidak ada dukungan masyarakat.

"Buat partai tidak mudah. Tapi juga tidak mustahil. Selalu ada partai yang dibentuk dan ada partai yang mati. PKS besar dan kecilnya tidak tergantung orang lain. Selama bisa jaga kaderisasi dan istiqomah, PKS akan kuat dan membesar," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan mendapat banyak usulan untuk membuat partai politik baru usai batal maju dalam Pilkada 2024.

Hal ini setelah dirinya menyinggung jika partai politik sudah tersandera oleh kekuasaan sehingga dirinya belum memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

"Nah gini kalau masuk partai pertanyaanya partai mana yang sekarang tifak tersandera kekuasaan, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam agar beresiko juga bagi yang mengusulkan jadi ini adalah sebuah kenyataan," kata Anies dalam keterangannya melalui video seperti dikutip, Jumat (30/8/2024).

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, memberikan catatannya setelah Pilpres dan pendaftaran Pilkada 2024. (Tangkapan layar dari YouTube Anies Baswedan)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan jika banyak masukan yang menginginkannya untuk membuat partai politik.

Adapun Anies Baswedan tak menampik jika memang diperlukannya dibentuk sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) baru.

"Apakah lalu akan membuat partai politik baru, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan. Yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu jadi sebuah kekuatan diperlukan jadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucapnya.

Untuk itu, Anies menyebut kemungkinan terbentuknya partai baru akan terealisasi dengan melihat banyaknya semangat untuk memulihkan demokrasi di Indonesia.

"Kita lihat sama sama ke depan semoga tdk terlalu lama lagii kita bisa mewujudkan langkah langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara yabg lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy dan gagasan," tuturnya.

Seperti diketahui, nama Anies Baswedan kerap terdengar dan digadang-gadang akan maju dalam Pilkada 2024.

Pertama, Anies disebut-sebut akan maju dalam Pilgub Jakarta dengan didampingi oleh Rano Karno sebagai wakilnya dengan diusung oleh PDI Perjuangan setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang mengatur ambang batas syarat pencalonan Pilkada. 

Baca juga: Anies Sayangkan Aparat Bertindak Represif Terhadap Massa Aksi Penolak Revisi UU Pilkada

Namun, hal ini tidak terwujud karena PDI Perjuangan akhirnya memilih Pramono Anung sebagai Bacagub Jakarta.

Setelahnya, nama Anies kembali terdengar akan dicalonkan untuk Pilgub Jawa Barat dari PDI Perjuangan.

Tetapi, Anies memutuskan untuk tidak menerima pinangan tersebut karena tidak ada aspirasi masyarakat di Jawa Barat yang menginginkannya maju menjadi pimpinan di Jawa Barat.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini