Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku tidak ingin membuat program yang terlalu tinggi atau muluk-muluk untuk Jakarta.
Dirinya mengatakan program yang ditawarkan dalam Pilkada Jakarta yang bisa diterapkan untuk pembangunan Jakarta.
"Ya, banyak program yang programnya terlalu muluk-muluk, biasanya tidak bisa diimplementasikan. Saya lebih berpikir bahwa program itu adalah program yang bisa diimplementasikan, tidak perlu yang terlalu muluk-muluk," ujar Pramono.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pramono dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.
Pramono mengungkapkan dirinya selama ini sudah sangat dekat dengan kebijakan di Jakarta.
Selama menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono mengungkapkan dirinya sering mengikuti pembahasan kebijakan mengenai Jakarta.
"Contoh, sebagai Sekretaris Kabinet, hal yang berkaitan Jakarta ketika dibahas, itu sebenarnya sebelum rapat dimulai, saya yang mempersiapkan. Ketika rapat sudah diputuskan, saya yang mengeksekusi kepada kepala lembaga termasuk kepada gubernur yang ada," katanya.
"Sehingga dengan begitu, saya punya pengetahuan terhadap Jakarta ini, mungkin lebih dari yang lain," tambahnya.
Sejumlah kebijakan yang diterapkan di Jakarta, kata Pramono, sudah dipahami dirinya selama menjalani sebagai Menseskab.
"Jadi bukan hal yang baru bagaimana tentang LRT, MRT, polusi udara, transportasi, sandang pangan papan, dan juga program-program seawall yang dulu pernah disampaikan di utara itu, itu bukan hal yang baru," tutur Pramono.
Menurut Pramono, Gubernur Jakarta sebelumnya telah memiliki warisan kebijakan.
Dirinya mengaku akan melanjutkan kebijakan yang baik dari Gubernur Jakarta sebelumnya.
"Saya termasuk melihat bahwa setiap gubernur itu punya legacy. Baik Pak Sutiyoso, Bang Foke, Mas Anies, Ahok, Pak Djarot, walaupun sebentar, termasuk PLT yang sekarang, PJ yang sekarang, semuanya punya legacy. Jadi semua hal yang baik yang sudah diwariskan oleh para pendahulu ini dilanjutkan," kata Pramono.
Dirinya memastikan akan membuat Jakarta menjadi kota global, pusat perekonomian nasional, dan memberikan kemudahan kepada siapapun yang akan datang ke Jakarta.
" Tidak lagi, misalnya Jakarta ini hanya untuk orang yang punya pekerjaan di Jakarta, atau Jakarta hanya kepada orang-orang yang mampu. Siapapun menjadi tanggung jawab pemerintah. Dan itulah yang akan kami lakukan," pungkasnya.