Mengingat, Jokowi telah menjabat sebagai presiden selama dua periode lamanya.
Dalam kepemimpinannya, Jokowi telah berhasil menunjukkan berbagai kinerjanya.
“Tetapi harus tetap menghormati Pak Jokowi, bagaimana pun sebagai presiden juga telah berbuat banyak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mahfud menegaskan kesalahan-kesalahannya yang pernah dilakukannya juga perlu diluruskan agar tidak terulang kembali.
“Tapi kesalahan-kesalahannya juga harus diluruskan agar nanti tidak diulang lagi,” tutur Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud turut menyinggung terkait pergantian Presiden RI dari Jokowi ke Prabowo Subianto.
Diungkapkannya, saat ini, Jokowi sudah tidak bisa melakukan cawe-cawe dalam politik meski masih menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Mahfud mencontohkan Jokowi sudah tidak bisa melakukan cawe-cawe seperti menggaungkan masa jabatan tiga periode sebagai presiden.
Ia menganggap meski Prabowo belum resmi dilantik menjadi Presiden RI, tetapi seluruh kekuatan politik telah berbalik arah mendukung dirinya.
"Sekarang, kekuasaan presiden akan berada di Pak Prabowo dengan segala kewenangannya, dan Pak Jokowi nggak bisa cawe-cawe sekarang."
"Jalannya sudah ditutup semuanya. Golkar sudah tertutup, kemudian untuk ngatur daerah sudah tertutup. Kemudian mau membuat apalagi dalam waktu pendek ini dengan melakukan rekayasa-rekayasa untuk memperpanjang jabatan, untuk membuat tangan-tangan kekuasaan di daerah," ujar Mahfud.
Prabowo Sebut Jokowi Sebagai Sosok Negarawan
Sementara itu Prabowo memuji Jokowi sebagai sosok negarawan.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Apel Kader sekaligus Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra telah selesai digelar di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Menteri Pertahanan (Menhan) itu membantah pujian tersebut sebagai bentuk menjilat Jokowi.