TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung menyebut dirinya banyak belajar tentang masalah parkir liar dan premanisme di Jakarta dengan mantan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo atau Foke.
Hal ini ia sampaikan seusai menemui Fauzi Bowo di Museum MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024).
Pramono menyebut akan menyeragamkan seluruh permasalahan di Jakarta, termasuk parkir liar dan premanisme.
"Jadi yang paling utama harus ada keseragaman. Semua persoalan itu harus ada keseragaman dan pemimpin itu berani memutuskan," kata Pramono dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (4/9/2024).
"Maka, kalau diberikan kesempatan kami berdua dan juga tentunya kami akan mohon nasihat kepada Bang Foke, keberanian untuk memutuskan itu ada, termasuk urusan parkir," sambung dia.
Pramono menyatakan saat ini sudah masuk dalam era digitalisasi.
Dengan demikian, ia ingin menerapkan konsep tersebut agar tidak ada lagi parkir liar.
"Sekarang kan sudah era digitalisasi, semuanya harus dilakukan secara begitu. Enggak bisa katakanlah memberikan ruang kepada seseorang parkir liar. Kalau itu ditertibkan, semua orang nurut," jelasnya.
Selain itu, Pramono juga masih ingin melibatkan pengelola parkir untuk bersama-sama mengatasi parkir liar.
Dalam hal ini, Pramono menegaskan bahwa pengelola parkir yang terlibat bukan dengan adanya premanisme.
"Selama yang mengelola parkir liar juga dilibatkan untuk penyelesaian pengembangan persoalan parkir di daerah itu, tapi bukan premanisme, ya. Itu kita lawan," ujar dia.
Baca juga: Paus Fransiskus Terpukau dengan Budaya Indonesia, Kutip UUD 1945 dalam Pidatonya
Diberitakan sebelumnya, Pramono Anung dan Rano Karno mengatakan akan melakukan kunjungan ke gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya.
Terkait dengan hal tersebut, Pramono menyebut pihaknya telah mengatur jadwal pertemuan.
"Saya sudah minta Waktu untuk door to door dari gubernur ke gubernur," ungkap Pramono dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (4/9/2024).