"Yang pertama, saya alhamdulillah. Sangat alhamdulillah. Karena apa? Semua orang memperkirakan bahwa pekan pertama setelah mendaftar, kami berdua itu maksimum 20 persen, maksimum," kata Pramono saat bertemu Ahok di Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis, seperti diwartakan WartaKotalive.com.
Pramono membeberkan, saat Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju Pilkada Jakarta, mereka sempat memperoleh survei sebesar empat persen.
Setelah mendaftarkan diri ke KPUD Jakarta, Jokowi-Ahok mendapatkan peningkatan hasil survei menjadi 12 persen.
"Saya sendiri terkejut. Saya sendiri terkejut tidak menyangka. Karena, saya sendiri menyangka paling 20 persen," ujar Pramono.
Menurutnya, hasil survei yang keluar saat ini tentunya akan berbeda dengan hasil survei selanjutnya.
Pasalnya, hasil survei yang keluar saat ini adalah pengambilan angket pada 6 September 2024.
"Pasti berbeda, karena kami sudah turun keliling ke mana-mana. Sehingga dengan demikian itu yang menambah semangat bagi saya dan Bang Doel," terang Pramono.
Hasil Survei LSI
Survei LSI yang digelar pada 6-12 September 2024 menunjukkan dominasi elektabilitas pasangan RIDO di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu terlihat dari jawaban responden pada pertanyaan paslon yang akan dipilih jika Pilkada Jakarta diadakan pada Rabu (18/9/2024).
Pada pertanyaan soal keterpilihan dan simulasi tiga paslon, RK-Suswono paling banyak dipilih, yaitu 51,8 persen.
Sementara paslon Pramono Anung-Rano Karno hanya dipilih 28,4 responden.
Kemudian, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto hanya mendapat elektabilitas 3,2 persen.
Elektabilitas Dharma-Kun lebih kecil dari angka golput yang mencapai 3,9 persen dan angka responden yang belum menentukan jawaban, yakni 12,8 persen.
Angka elektabilitas RIDO sudah cukup membawanya untuk menang Pilkada Jakarta 2024 hanya dalam satu putaran.