Apalagi, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menuturkan bahwa Andika berhubungan baik dengan Jokowi dan Prabowo.
"Bahkan Pak Andika pernah menjadi pembantu Pak Jokowi saat menjabat Komandan Paspampres yang menjaga 24 jam Pak Jokowi saat bertugas ataupun tidak bertugas," tutur Said.
Said melanjutkan, kontestasi Pilkada adalah kontestasi figur menyangkut prestasi, rekam jejak, kemampuan komunikasi politiknya dengan pemilih, strategi pemenangan, dukungan logistik, jaringan sosial, dan lain-lain.
"Tidak bermaksud mengerdilkan partai-partai pengusung, namun apapun itu, pemilih tetap melihat figur yang diusungnya. Dalam survei kita sering mendengar split ticket voting, yaitu pendukung partai A, di mana Partai A mendukung kandidat yang tidak dinginkan oleh pendukung Partai A tersebut," ungkapnya.
Sehingga, mereka memilih mendukung figur dalam Pilkada yang diusung partai lain karena dianggap lebih memenuhi harapannya.
"Faktor split ticket voting dalam Pilkada ini cukup besar. Sebab, belum tentu arah elite sejalan dengan aspirasi grassrootnya, mempertimbangkan situasi seperti ini, saya kira Pilkada akan semakin dinamis. Dengan demikian kita tidak bisa terpaku hanya formalitas kerja sama politik," imbuh Said.