Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Banten 2024, Airin Rachmi Diany mengungkap akun Instagram pribadinya yang punya pengikut 136 ribu, dikelola langsung dirinya.
Padahal biasanya, banyak akun sosial media pejabat publik bukan dipegang mereka sendiri, tapi ada tim yang mengelola.
“Saya sebetulnya Instagram saya, saya langsung sendiri, enggak pakai admin. Saya sendiri, walaupun ada akun-akun yang lain itu adalah dari tim,” kata Airin dalam diskusi bertajuk 'Wujudkan Kampanye Damai' yang digelar Tribun Network di Menara Kompas, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Dengan mengelola sosial media sendiri, Airin menyimpulkan jika konten yang diunggah bernuansa politik, kaum muda atau generasi Z justru tidak tertarik, terlihat dari jumlah suka dan penonton yang sedikit.
“Saya kadang-kadang sering kali, menarik buat anak muda, kalau kita bicara politik, kita sampaikan, itu yang nge-like-nya sedikit atau yang nontonnya,” katanya.
Baca juga: Kominfo Ajak Calon Kepala Daerah Lakukan Kampanye Positif di Ruang Digital
Tapi, jika konten itu dibuat dengan alami berdasarkan preferensi pribadi, kaum generasi muda banyak yang menyukai.
Sehingga, ia menilai, dalam bersosial media termasuk memanfaatkan platform ruang publik untuk berkampanye, sebaiknya menonjolkan kepribadian sesungguhnya, bukan buatan.
“Tapi kalau pribadi kita, itu banyak benar. Ini banyak benar juga, jadi pada intinya selalu sampaikan apa adanya, sehingga masyarakat akan melihat dan memilih,” ungkap Airin.
Dalam kesempatan yang sama, calon gubernur DKI Jakarta 2024 Pramono Anung turut menanggapi bagaimana menjaga ruang digital dan memanfaatkannya secara efektif untuk pesta demokrasi.
Baca juga: Kominfo Ajak Calon Kepala Daerah Perangi Kampanye Negatif di Ruang Digital
Pramono mengawali jawabannya dengan mengaku tidak pernah bawa perasaan atau baper saat menghadapi kritik di sosial media.
Ia mengaku sebagai pengguna Twitter (sekarang X) sejak tahun 2010.
Jejak digitalnya pun kata Pramono, masih bisa dilihat hingga sekarang.
Menurutnya dalam memanfaatkan ruang digital di era sekarang, setiap pejabat publik tidak boleh cepat baper atau membalas komentar negatif yang mengisi unggahan dengan hal negatif pula.