Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta, Munandar Nugraha, khawatir terhadap rendahnya pengetahuan politik di kalangan pemilih muda, khususnya jelang Pilkada 2024.
“Banyak pemilih muda yang belum mengetahui siapa saja calon gubernur yang akan maju dalam Pilkada kali ini. Ini menunjukkan bahwa literasi politik di kalangan mereka masih rendah,” kata Munandar dalam keterangannya, Selasa (22/10/2024).
Menyikapi hal itu Munandar mengusulkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan sosialisasi politik.
Termasuk melalui sekolah-sekolah dengan melibatkan guru sebagai agen literasi politik bagi siswa yang merupakan pemilih pemula.
Sebagai informasi, pemilih muda, terutama mereka yang berusia 17-24 tahun, diperkirakan akan menjadi segmen yang signifikan dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum atau KPU, pemilih muda seringkali memiliki keterbatasan dalam akses informasi politik dan kurang terlibat dalam proses pemilihan.
Rendahnya partisipasi politik dan pengetahuan di kalangan pemilih pemula dapat berdampak pada kualitas demokrasi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, Bawaslu dan Pemprov DKI diharapkan bisa melakukan upaya masif dalam meningkatkan kesadaran politik pemilih muda, termasuk dengan mengintegrasikan pendidikan politik ke dalam kurikulum sekolah.