Talkshow 2 bertema Strengthening Regional Fact Checking Network disampaikan dalam bahasa inggris karena melibatkan Lembaga periksa fakta dari Malaysia (Jom Check), Prof Madya Dr. Sabariah Mohamed Salleh; Supinya Klangnarong dari Lembaga periksa fakta Thailand, Cofact; dan Celine Samson dari Lembaga periksa fakta Filipina, VERA Files. Serta ada
pula perwakilan platform digital, Kepala Kebijakan Misinformasi Asia Pasifik Meta, Alice Budisatrijo, dan Septiaji Eko Nugroho ketua presidium Mafindo. “We have seen candidates around the region follow each other’s election playbooks. Regional collaborations and conversations like this are important to have, if we want to get ahead of tactics to misinforms the electorate in the upcoming polls,” ujar Celine memastikan perlunya kerja sama dan diskusi untuk memperkuat jejaring dalam memberantas hoaks.
Jejaring Mitra Koalisi juga turut mempresentasikan isu terkini terkait gangguan informasi pada sesi Lightning Talk. Beberapa narasumber diantaranya Lucky Susanto (Monash University); Agus Triyono (Mafindo); Patricia Larasgita (CSIS); Bayu Galih (Kompas); Geger Riyanto (Peneliti Riset Homeless Media Remotivi); dan Fijar Hafiizh (Puskujar Kemendikbud).
Bersamaan dengan itu di ruang lain juga terselenggara diskusi kelas (break out room) dengan tema Deteksi, Penanganan, dan Pelaporan Disinformasi Pilkada 2024 dan diskusi kelas lainnya bertema Tantangan Menghadapi Disinformasi AI Jelang Pilkada 2024.
Acara itu dihadiri berbagai elemen masyarakat; akademisi, jurnalis, komunitas perempuan, organisasi lintas sektor, peneliti, dan lembaga pemangku kepentingan yang tanggap dan peduli pada demokrasi dan isu penanganan gangguan informasi. Acara ditutup dengan pidato dari PBNU sebagai pamungkas yang menekankan betapa pentingnya peran masyarakat sipil dalam melawan gangguan informasi jelang pilkada.