TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta telah usai dilaksanakan pada 27 November 2024.
Namun pelaksanaannya masih banyak mengundang tanda tanya dari para warga yang memiliki hak suara untuk mencoblos calon pemimpinnya.
Salah satunya adalah Wiwik Mujati warga Jalan Sensus RT 009/RW 014, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur yang mengaku tidak mendapatkan folmulir C6 atau undangan untuk memilih dari panitia penyelenggara Pilkada DKI Jakarta 2024.
Wiwik (48) mengaku kalau dirinya beserta keluarganya tidak mendapatkan undangan untuk memilih atau C6 dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di wilayahnya.
“Kalau tidak dapat undangan, maka tidak boleh nyoblos kata petugas KPPS-nya kepada saya, maka saya tidak datang ke tempat pencoblosan,” ujar Wiwik di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Lebih lanjut Wiwik menjelaskan karena dirinya beserta keluarga tidak dapat undangan, maka tidak mencoblos calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pilihannya.
Selain itu, tidak hanya dirinya yang tidak mendapatkan undangan untuk mencoblos, tapi juga anggota keluarganya yang ada dalam kartu keluarga (Nur Widya Putri dan Pak Suyono) yang mempunyai hak suara juga tidak mendapatkan undangan serupa.
Selain itu, masih ada beberapa warga lain yang juga tidak mendapatkan undangan sekaligus tidak diperbolehkan untuk mencoblos calon gubernur dan wakil gubernur pilihannya.
“Kami satu keluarga atau satu kartu keluarga yang mempunyai hak suara ada tiga (3) orang tidak mendapatkan undangan dan kalau tidak ada surat-suratnya (undangan C6) ya tidak boleh mencoblos begitu kata petugasnya,” tutupnya.
Warga Pondok Kopi Juga
Novi (38), warga Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, juga mengaku tidak mendapat undangan memilih pada Pilkada Jakarta 2024.
Padahal dia tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap.
Dia mengaku belum mendapat surat undangan dari panitia TPS 012 Pondok Kopi hingga Selasa (26/11/2024) atau H-1 pencoblosan Pilkada Jakarta 2024.
"Aku cek di DPT online, ada nama aku masuk nih di TPS. Jadi, besok aja aku datang (ke TPS) tapi agak siang agar tidak mengganggu memegang surat undangan," ujar Novi, Kamis (28/11/2024) dikutip dari Kompas.com.
Sesampainya di TPS Novi melihat undangan masih banyak yang belum dibagikan kepada pemilih di TPS 012 Pondok Kopi.