Kekalahan sementara Andika Perkasa-Hendrar Prihadi cukup mengejutkan.
Pasalnya, Andika-Hendrar didukung PDIP berada di "kandang banteng" atau di provinsi dengan pemilih PDIP terbesar di Pemilu.
Lalu, apakah endorse Jokowi berpengaruh di Pilkada Jateng 2024?
"Memang banyak hal yang terjadi pasca-survei (Litbang Kompas). Terjadi endorsement dari Jokowi dan Prabowo. Jokowi turun, Prabowo turun. Itu yang sedikit banyak mungkin bisa mengubah konstelasi," ujar peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, Rabu (27/11/2024) dikutip dari Kompas.com.
"Faktor Jokowi begitu signifikan, baik yang masih bimbang atau swing voter. Ketika Jokowi datang, membuat mereka mudah untuk pindah (pilihan)," ujar peneliti Litbang Kompas, Maga Endarto.
Menurut Endarto, dukungan Jokowi dan Prabowo di menit-menit akhir kampanye Pilkada Jateng mampu memeranguhi keadaan.
Bagaimana dengan Jakarta?
Berbeda dengan Pilkada Jakarta 2024, tampaknya endorse Jokowi kurang mempan.
Paslon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono yang diusung KIM Plus dan di-endorse Jokowi kalah menurut hasil hitung sementara quick count sejumlah lembaga survei.
Di Pilkada Jakarta 2024, terdapat tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yakni pasangan Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1 (diusung Koalisi Indonesia Maju Plus), Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 (calon independen), Dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 (diusung PDIP).
Hasil quick count dari lembaga survei Litbang Kompas per pukul 21.00 WIB dengan data masuk 100 persen memperlihatkan RK-Suswono: 40,02 persen, Dharma-Kun: 10,49 persen, dan Pramono-Rano: 49,49 persen.
Pramono-Rano yang diusung PDIP sejauh ini unggul atas RK-Suswono.
Jokowi secara terbuka mendukung RK-Suswono.
Itu terlihat saat Jokowi bertemu Ridwan Kamil di Kaizen Coffe, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (18/11/2024) malam kemarin.
Baca juga: Haryanto Bantah jadi Pemeran di Video Asusila, MKD DPR Tantang Balik Berani Ga Lapor ke Polisi