News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Kesaksian Warga Soal 19 Surat Suara Pilkada Jakarta Sudah Tercoblos di TPS 28 Pinang Ranti Jaktim

Penulis: willy Widianto
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi temuan 19 surat suara sudah tercoblos di TPS 028, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur. TPS 028 Pinang Ranti terletak di sebuah tempat bertuliskan Sanggar Oplet Robet. Bangunan bercat hijau itu berada di sekitar tempat penampungan sampah warga.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tarigan, tokoh masyarakat di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur mengaku kesal.

Penyebabnya wilayahnya tercoreng karena ulah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 028 yang ada di wilayahnya.

Baca juga: Pakar Hukum Endus Ada Pihak Pemberi Perintah Agar Terjadi Kecurangan di Pilkada Jakarta

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 028 ketahuan mencoblos 19 surat suara milik Pramono-Rano saat pemungutan suara berlangsung, 27 November 2024 lalu.

Tarigan emosi melihat kelakuan petugas KPPS yang mencoblos surat suara di TPS 028 Pinang Ranti. Hal itu merugikan nama baik masyarakat yang dikenal baik selama ini.

Baca juga: Reaksi Pramono Anung dan Hasto Setelah Unggul dari Ridwan Kamil, Anies Langsung Salam 3 Jari di TPS

“Petugas-petugas itu pada main merugikan masyarakat. Di sini petugas jaga sudah sangat ketat. Polisi, ABRI (TNI), semua siaga, nggak main-main. Ini mungkin lingkungan Vegas, tapi untuk urusan Pemilu dari Pilpres kemarin pun nggak ada begitu (kecurangan),” kata Tarigan, Rabu (4/12/2024).

TPS 028 Pinang Ranti terletak di sebuah tempat bertuliskan Sanggar Oplet Robet. Bangunan bercat hijau itu berada di sekitar tempat penampungan sampah warga.

Lingkungan di lokasi TPS 028 berada tidak terlihat kumuh. Masyarakat setempat menjaga dengan serius kondisi kampungnya, termasuk urusan Kamtibmas.

Gedung tempat TPS 28 Pinang Ranti biasa digunakan untuk berbagai acara warga, mulai dari hajatan, pernikahan, atau sekadar kumpul bermasyarakat.

Tarigan mengaku awalnya tidak mengetahui kalau peristiwa yang viral di media sosial itu terjadi di lingkungannya. Warga sekitar malah mengira terjadi di TPS lainnya.

“Intinya warga di sini semua baik, semua jujur. Saya tahu betul warga di sini semuanya. Mereka itu bukan orang yang bisa diajak melakukan coblos-coblos seperti itu. Nggak mungkin itu terjadi,” terang Tarigan.

Menurut Tarigan, pelaku bukan berasal dari lingkungan tempat tinggalnya. Dia pun merasa kesal karena ulah pelaku, mencoreng nama baik tempat tinggalnya.

“Orang di sini baik-baik. Itu memang penyelenggara pemungutan suara kan dari luar. Di sini itu bisa dibilang paling ketat, handphone saja saat pencoblosan tidak boleh masuk. Tidak boleh bawa tas. Di sini polos-polos, lihat saja itu sibuk urus sampahan,” jelas dia.

Baca juga: Sejumlah Warga Jatinegara Diduga Tak dapat Undangan Mencoblos di Pilkada Jakarta 2024

Untuk urusan serangan fajar, Tarigan mengakui sempat terjadi di lingkungannya. Sayang, dia tak mau blak-blakan, kubu Calon gubernur mana yang melakukan serangan fajar.

Warga RT 17 RW 02 itu merasa upaya tersebut biasa terjadi, khususnya dalam momen pemilu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini