"Kerajaan Larantuka tidak diangkat oleh Belanda atau siapapun, dia sudah ada sebelum mereka masuk ke sini," katanya.
Penyebaran agama Katholik, kata Don DVG, berawal ketika penjajah Portugis pertama kali menjejakan kaki di Flores Timur, bersamaan sejumlah Padri atau misionaris Dominikan.
Kedatangan misionaris pada abad ke-16 disambut sang Raja Larantuka.
Sejak saat itu, raja punya peranan penting yang diakui sebagai pemegang kendali iman umat dibantu para anggota konferia dalam ibadat rohani, termasuk devosi Semana Santa yang melegenda hingga saat ini.
"Raja Larantuka pada saat itu secara otoritas mewajibkan seluruh umat harus berdoa Rosario setiap hari pukul 18.00 Wita," katanya.
Sebagai orang nomor satu Kerajaan Larantuka, Don DVG bertugas memimpin 12 suku semana dan bertanggung jawab dalam menjalankan devosi prosesi Jumat Agung, mengenang kisah sengsara Yesus Kristus.(Tribunnews.com/TribunFlores/Paul Kabelen)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Semana santa cahaya emas di kota kerajaan katolik tertua se nusantara