News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ubaydillah Anwar: Hanya Cak Imin yang Mampu Mengkonsolidasi Kekuatan Politik Kaum Santri & Pesantren

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ubaydillah Anwar, Direktur Sekolah Politik Bina Insan Mulia, Cirebon, menyatakan hanya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mampu mengkonsolidasi kekuatan Politik Kaum Santri dan Pesantren.

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sekolah Politik Bina Insan Mulia, Cirebon, Jawa Barat, intensif melakukan diskusi terbatas membahas tentang situasi politik nasional jelang Pemilu 2024.

Lembaga ini juga berencana menyelenggarakan pelatihan nasional untuk calon legislator dari kalangan santri di Aston Hotel Cirebon tanggal 26-28 Mei mendatang.

Direktur Sekolah Politik Bina Insan Mulia, Ubaydillah Anwar, menyatakan saat ini cukup menarik melihat arah politik kaum santri yang hanya direpresentasi oleh Cak Imin sebagai figur yang memiliki kekuatan paling aktual secara politik dan sosial untuk menjadi panglima tertinggi di negeri ini, alias menjadi presiden.

“Kan sekarang ini Gus Muhaimini adalah Panglima Santri, kekuatan PKB juga berada di urutan nomor satu dari partai tengah, di samping itu juga masih muda. Jadi, apalagi?” kata Ubaydillah Anwar.

Menurutnya, saat ini hanya Cak Imin yang mampu mengkonsolidasikan kekuatan politik kaum santri dan pesantren. Ubaydillah menambah bahwa ada empat basis kekuatan politik Cak Imin yang terbuka untuk semakin dioptimalkan.

Pertama, kaum santri sendiri dan pesantren. Dari berbagai data, jumlah santri mencapai 18 juta dengan jumlah pesantren lebih dari 30 ribu.

Kedua, pasti kalangan Nahdliyyin yang konon mencapai 80 juta. Terbukti dari hasil riset, kaum Nahdliyyin semakin setia pada PKB.

Untuk basis ketiga dan keempat dapat dibangun dari masyarakat Indonesia yang memimpikan pemimpin muda dengan kekuatan sosial-politik yang riil, berhaulan Islam moderat, dan berkomitmen untuk menjaga moderasi beragama.

“Artinya, Cak Imin memiliki potensi elektabilitas yang cukup kuat dari kalangan Islam dan dari kalangan pemeluk agama lain, “ tegasnya.

Menurut pria berkumis ini, hal lain yang sangat mendasar kenapa Cak Imin pantas menjadi panglima tertinggi adalah soal kualifikasi dan kompetensi. Di dua hal ini, Gus Ketum PKB tersebut paling lengkap.

“Cak Imin pernah menjadi anggota DPR RI dan Wakil Ketua, Anggota MPR dan Wakil Ketua, pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan pengalaman memimpin PKB sejak tahun 2005 hingga sekarang ini,” tegasnya.

Dari perspektif kaum santri, Ubaydillah Anwar yang juga aktif menyajikan layanan pengembangan soft skills bagi para professional ini menambahkan bahwa sudah banyak contoh dari santri terdahulu yang mendapat kepercayaan untuk menjadi presiden atau wakil presiden.

Idham Khalid adalan santri alumnus Pondok Modern Gontor yang menjadi Perdana Menteri tahun 1959-1966.

Gus Dur adalah santri sejak kecil di berbagai pesantren dan menjadi Presiden Republik Indonesia 1999-2001. Sekarang, Indonesia memiliki Wakil Presiden juga dari kalangan santri, Prof. Dr. K.H. Makruf Amin.

“Sederet kekuatan potensial dan aktual Gus Muhaimin itulah yang menurut saya menjadi penting di 2024,” tambah Ubaydillah menutup pembicaraan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini