Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bus TransJakarta dengan jalur khususnya menjadi angkutan massal yang diharapkan bisa menyumbang pemecahan kemacetan lalu lintas.
Namun sayang harapan tersebut terbentur kondisi bus yang kurang memadai. Pasalnya, banyak armada Transjakarta rusak. Bahkan, saat diuji KIR angkutan publik itu pun banyak yang tidak lulus.
"Dari 579 armada, 20 persennya rusak dan tersebar di delapan koridor," kata kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Pargaulan Butar Butar saat dihubungi, Jumat (15/11/2013).
Dirinya menyebutkan, pada bulan Oktober 2013 ada 23 armada tak lulus KIR. Akhirnya, seluruh armada dikembalikan ke operator dan dilarang beroperasi.
"Yang tak lulus kir itu tidak boleh narik. Kalaupun nekat narik, tidak akan kita bayar operasionalnya. Agar jera. Ini pelajaran untuk operator lain agar disiplin," katanya.
Pargaulan menjelaskan, rencananya pada tahun 2014 ada 126 armada yang diremajakan lantaran usianya lebih dari delapan tahun. Padahal, idealnya maksimal usia armada tujuh tahun, sesuai dengan masa kontrak dengan pihak operator.
"Kalau armada rusak dioperasikan, tentu membahayakan. Kalau ikuti uji KIR tidak akan lulus," lanjutnya.
Pargaulan menambahkan, seluruh armada Transjakarta yang ada saat ini menggunakan bahan bakar gas (BBG). Sedangkan yang menggunakan solar sudah ditarik dari peredaran.
Dirinya berharap, penambahan armada baru segera terwujud dalam waktu dekat ini. Sehingga dapat mengurangi kekurangan armada. Pada Oktober 2014 akan ada 126 armada yang diremajakan. Nantinya bus diganti dengan bus gandeng dengan kapasitas penumpang lebih banyak sebanyak 175 unit.
"Bus lama yang masih laik operasi akan dijadikan bus cadangan," katanya.