Namun, korban tidak melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
"‎Belum sempat laporan ke pihak kepolisian karena ibu saya takut terjadi apa-apa sama adik saya. Kalau nanti diluar diapa-apain gimana. Tapi, kalau saya pribadi memang ingin sekali melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian," ungkap D.
Namun, setelah dilakukan pembicaraan dengan pihak pengelola hotel, oknum tidak bertanggung jawab itu langsung dipecat dari jabatannya.
"Kami selesaikan secara kekeluargaan. Pihak hotel menjamin keselamatan adik saya, dan sudah memberhentikan pelaku dari jabatannya," ungkapnya.
Menurutnya, pihak hotel juga telah meminta maaf atas kejadian tersebut, sehingga, pihak keluarga telah memaafkan pihak pengelola.
"Namun, yang disayangkan, adik saya dan temannya ingin belajar dan magang di hotel. Kok malah dilecehkan," ungkapnya.
Sementara itu,saat dihubungi wartawan, HRD hotel, Agustinus tidak mau berkata banyak terkait kasus tersebut.
Dirinya justru tahu menahu mengenai kasus pelecehan seksual tersebut.
"Tidak tahu saya, Maaf ada telepon," katanya, langsung mematikan saluran telepon.
Tidak jauh dengan Agustinus, Brenda, saat dihubungi selaku humas, mengatakan, dia belum mengetahui kejadian tersebut.
Menurutnya jika memang ada kasus tersebut akan ditindak lanjuti.
Dirinya terkejut, saat mendengar pertanyaan wartawan yang mengatakan bahwa salah satu petinggi hotel melalukan pelecehan seksual.
"Baru denger saya. Tidak tahu kami ada informasi tersebut," ungkapnya.
Ditemui secara terpisah, Kepala Suku Dinas Wilayah II Jakarta Selatan, Fery Safrudin mengaku baru mengetahui berita itu dari wartawan, sehingga, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut.