Namun, bagi orang seperti Man lumbung sampah ini adalah lapak menyambung hidup.
Ketika kisruh sampah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya (PT GTJ), ia dan pemulung lain pun merasakannya.
Dalam kondisi normal, kata Man, mencari sampah yang punya nilai jual saja sudah sulit. Apalagi ketika truk sampah dari Jakarta dihadang sejak awal pekan ini.
"(Bantargebang) ini sudah hampir 20 tahunan lho. Pertanyaan saya kenapa baru sekarang ribut? Orang marah-marah truk enggak boleh lewat. Kenapa dari puluhan tahun truk lewat di jalan yang sama baru sekarang dilarang?. Bukannya kenapa-napa, ini saya cuma bertanya aja," ujar Man dengan nada heran.
Man berharap, keberlangsungan hidup dan mata pencariannya dan pemulung lain tidak terancam.
"Buangan lagi gawat sekarang. Penghasilan jadi kurang gara-gara itu. Kalau kita mau apapun yang terjadi yang penting tetap bisa mungut," ujar Man, berharap.
Penulis : Robertus Belarminus