TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artha Graha Peduli (AGP) dan Artha Graha Network mengerahkan ribuan karyawan dan relawannya di seluruh Indonesia untuk melakukan aksi bersih-bersih sebagai bentuk dukungan penuh kepada komitmen Presiden Jokowi dalam mendorong Indonesia bebas sampah pada 2020.
“Di Jakarta saja kami mengikutsertakan sekitar 500 karyawan dan sebagian besar bergabung dalam aksi bersih-bersih Clean Up Jakarta ini. Sejak tiga hari lalu, unit-unit usaha kami di berbagai daerah malah sudah melakukan aksi serupa. Jumlah yang terlibat mencapai ribuan karyawan,” ungkap Senior Artha Graha Peduli, Heka Hertanto di Jakarta, Minggu.
Artha Graha Peduli bersama sekitar 1.500 orang dari 35 komunitas memperingati Hari Peduli Sampah Nasional bersama Presiden Jokowi, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Presiden Jokowi pada acara yang bertepatan dengan Car Free Day itu mendeklarasikan Indonesia Bergerak untuk Bebas Sampah 2020.
“Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network mendukung deklarasi tersebut bersama-sama dengan 706 komunitas lain dari berbagai daerah di seluruh Indonesia,” ujar Heka yang ditemui wartawan tengah membersihkan sampah di sekitar Pasar Blora, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (21/2/2016).
Heka bersama ratusan karyawan Artha Graha Network melakukan kerja bakti massal. Mereka membawa kantong sampah non plastik, sarung tangan pribadi, dan gerobak sendiri memunguti sampah di kawasan sekitar Blora dan kawasan lain seperti sungai dan selokan.
Selain di kawasan Blora, para karyawan unit usaha Artha Graha, Bank Artha Graha, pengelola gedung SCBD dan sekuriti yang tergabung dalam Security Group Artha (SGA) melakukan aksi bersih-bersih di pusat bisnis kawasan Sudirman itu.
Begitu juga di kawasan Mal Artha Gading (MAG). Mereka mengumpulkan sampah dan memilahnya mana yang organik dan non organik.
Lanang Sudira, relawan Artha Graha Peduli, menambahkan di Bali aksi bersih-bersih sampah sudah dilakukan sejak hari Jumat (19/2) oleh Forum Peduli Mangrove Bali (FPMB), PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) dan karyawan Discovery Kartika Plaza Hotel (DKPH) di kawasan Teluk Benoa, Kabupaten Badung.
Teluk Benoa, menurut warga Bali itu, merupakan lokasi yang menjadi langganan kiriman sampah baik organik maupun non-organik.
Sudah lebih 3 tahun FPMB, TWBI dan DKPH membersihkan sampah-sampah di Teluk Benoa, sungai-sungai yang bermuara ke sana, dan pinggiran jalan tol Bali Mandara.
“Jumlah sampah di Bali sebanyak 6.845 meter kubik per harinya. Kami terpanggil untuk ikut membersihkan sampah di wilayah kami,” kata Lanang Sudira.
Sebelumnya, Heka Hertanto mengatakan Artha Graha Peduli mengajak semua pihak untuk perang melawan sampah, khususnya sampah non organik, dan mencegah terjadinya bencana akibat sampah seperti yang pernah menewaskan 157 jiwa karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005.
Ajakan tersebut disampaikan Senior Artha Graha Peduli Heka Hertanto di Jakarta, Jumat, terkait dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang pendeklarasiannya dipicu oleh tragedi longsor sampah di Leuwigajah tersebut.
Sebanyak dua kampung terhapus dari peta karena tergulung longsoran sampah waktu itu.