TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga hari membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017-2022, PDIP sudah menerima enam nama pendaftar dari eksternal partai.
Namun banyak warga Jakarta yang penasaran siapa kandidat dari internal partai Banteng Moncong Putih itu.
Dari proses penjaringan di internal partai yang dilakukan semua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) SE Jakarta sesuai instruksi dari DPP PDI Perjuangan No. 1224/IN/DPP/II/2016, muncul nama Boy Sadikin sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017 nanti.
Suara arus bawah di internal partai itu ternyata sama dengan harapan sebagian besar warga Jakarta yang ingin dipimpin oleh orang yang berpihak kepada warga miskin, tidak arogan dan merakyat.
“Kapan sih PDIP mau kasih tau siapa calon gubernurnya, jadi penasaran nih. Kabarnya mau calonin Boy Sadikin ya..saya setuju. Dia anaknya Bang Ali Sadikin, mudah-mudahan kalo jadi gubernur bisa seperti bapaknya, tegas tapi tidak arogan,” kata Kiki (27) warga Ancol yang bekerja sebagai konsultan keuangan saat dimintai pendapatnya.
Senada dengan Kiki, sosok Boy Sadikin juga yang disebut Yadi (44), warga Muara Baru. Menurut pemilik warung kelontong ini, sebaiknya PDIP mencalonkan kadernya sendiri.
“Kenapa nggak Pak Boy saja. Dia itu pasti sudah banyak belajar dari bapaknya yang sukses menjadi gubernur Jakarta,” ungkap Yadi.
Di tempat terpisah, Rivai (66), warga Tanjung Priok sangat yakin jika putra kandung Ali Sadikin itu mampu memimpin dan membangun Jakarta.
“Jika PDIP mencalonkan Boy Sadikin, saya akan suruh semua keluarga dan tetangga pilih dia, biar warga miskin seperti saya ini bisa hidup tenang tidak was-was takut digusur,” ujar pedagang asongan ini.
Menanggapi harapan warga Jakarta itu, Wakadiv Bidang Komunikasi dan Politik DPD PDIP DKI Jakarta Steven Setiabudi Musa mengaku sangat mengapresiasi apa yang disampaikan warga.
Menurutnya, kader partai tidak ikut mendaftar karena sifatnya penugasan.
“Memang siapapun kader partai yang nantinya diminta untuk menjadi petugas partai untuk menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur, orang itu harus menerima meskipun dia tidak mendaftarkan diri,” jelas anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini.
Steven menambahkan, termasuk Boy Sadikin yang namanya sudah masuk dalan proses penjaringan sesuai mekanisme partai.
“Jika diminta, beliau harus siap,” tandas Steven.