TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan yang mengarah pada penggusuran Kampung Luar Batang sebagai Barometernya wilayah Penjaringan Jakarta Utara, membuat keresahan warga Jalan Muara Baru Gg. Elektro RT. 05 Rw. 017, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terhadap niat penggusuran oleh Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Keresahan tersebut terungkap saat reses Anggota DPRD DKI Jakarta, Komisi E, dari Fraksi PDI Perjuangan, Steven Setiabudi Musa (SSM) melakukan reses masa sidang 2016 di wilayah tersebut, Kamis (22/2016).
“Kami mewakili warga Muara Baru mulai dari RT 01 sampai RT. 17 RW. 017, semuanya resah dan takut tempat tinggalnya akan digusur oleh Ahok. Tolong lah kami bapak anggota DPRD yang mewakili kami rakyat kecil, kami benar-benar terancam penggusuran,” ucap Aswo Utowo, Ketua RT. 05 dengan tegas.
Aswo mengatakan, warga di Muara Baru tidak keberatan jika tempat tinggalnya digusur, asalkan ada sosialisasi dan diadakan musyawarah terlebih dahulu.
“Kami warga Muara Baru sepakat dengan adanya penataan, tapi harus yang lebih manusiawi. Jangan Ahok main gusur kampung kami tanpa ada sosialisasi dan musyawarah, seperti yang terjadi di Kampung Pasar Ikan, mereka digusur,” jelasnya.
Aswo berharap kepada Steven Setiabudi Musa anggota dari Fraksi PDI Perjuangan untuk memperjuangkan hak warga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Kami sangat berharap dari PDI Perjuangan yang merupakan partai pembela rakyat kecil dapat memperjuangkan Kampung Muara Baru agar tidak digusur oleh Ahok,” ujar Aswo disemangati warganya dengan terikan Merdeka.
Sementara itu SSM mengatakan, pada prinsipnya PDI Perjuangan anti dengan adanya gusuran, dan sepakat dengan penataan yang manusiawi.
“Di saat Pak Jokowi menjadi Gubernur tidak ada yang namanya gusuran, bahkan adanya relokasi terlebih dahulu. Sebelum digusur oleh Jokowi dikasih tempat terlebih dahulu. Bukan seperti sekarang, digusur dulu baru dicarikan tempat,” ujar SSM.
Sebelumnya anak-anak yatim di Kampung Muara Baru mendapat santunan dari SSM yang kemudian ditutup dengan mendengarkan tausiyah dan berbuka puasa bersama. Diakhir acara, SSM mendapat saran dan kritikan dari warga terkait pembuatan BPJS dan KJP