News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Klarifikasi 'Meme Lebaran Diundur Tiga Tahun Lagi', tvOne Mengaku Dizalimi

Penulis: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Redaksi tvOne membantah melakukan kesalahan penulisan tahun. Seperti dikutip dari VIVA.co.id redaksi tvOne menyertakan screenshoot editing asli (gambar atas) sementara gambar bawah disebut tvOne merupakan aksi usil seseorang untuk menjatuhkan kredibilitas tvOne.

"Kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk melaksanakan ibadah Idul Fitri dengan memperbanyak takbir, tahmid, dan taqdis, membayar zakat fitrah serta menunaikan shalat Idul Fitridi lapangan yang bersih dan representatif sesuai dengan syariat Islam dan sunnah Nabi Muhammad SAW," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (4/6/2016).

Dalam menetapkan 1 Syawal 1437 H, PP Muhammadiyah saat ini menggunakan metode hisab wujudul hilal, yakni memperhitungkan bulan baru berdasarkan hilal yang telah terwujud.

Bukan wujud penyeragaman

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan penetapan jatuhnya 1 Syawal 1437 Hijriah pada Rabu, 6 Juli 2016 berdasarkan pantauan objektif ilmiah yang dipegang PBNU yakni melalui sistem rukyat.

"Kesamaan ini bukan hal dipaksakan tapi berdasarkan objektikf ilmiah yang dipegang oleh NU yakni rukyat, kebetulan tahun ini perhitungan rukyat sama dengan perhitungan hisab baik Ramadhan maupun Syawal ini," ujar Said di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (4/6/2016).

Ia pun menolak jika kesamaan jatuhnya 1 Syawal sengaja dilakukan untuk keseragaman perayaan lebaran semata.

Menurut dia, penetapan jatuhnya 1 Syawal memang berdasarkan argumentasi masing-masing pihak.

"Jadi bukan semata-mata hanya ingin mewujudkan keseragaman, tidak," kata Said.

Ia mencontohkan penetapan 1 Syawal sebelumnya yang diketahui ada perbedaan terkait jatuhnya hari raya Idul Fitri.

Namun, hal itu tidak masalah jika masing-masing pihak memegang argumentasinya.

"Bila perlu kalau tidak sama ya enggak apa-apa tidak sama. Karena dasar argumentasinya beda, akan tetapi yang tahun ini sama kebetulan sama," ungkap dia.

Diketahui, kedua metode dalam menentukan Hari Raya Idul Fitritersebut selalu mengklaim memiliki dasar yang kuat, dan beberapa kali terjadi perbedaan dalam menentukan awal Ramadan dan Syawal.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini