TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembantu Rumah Tangga di rumah Asep Sulaiman, Reni (38), jadi korban sekaligus 'penolong'.
Lantaran keberaniannya berteriak minta tolong dan melompat dari lantai 2 itu bisa diketahui terjadi perampokan dan penyanderaan di rumah majikannya, Asep Sulaiman, Jalan Bukit Hijau IX no 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016) pagi.
Mulanya, sekitar puku 05.45 WIB, warga dan tetangga mendengar beberapa kali suara perempuan minta tolong dari dari dalam rumah Asep.
Tak lama kemudian, muncul setengah badan Reni dan kembali berteriak meminta tolong dari lantai 2 rumah Asep.
"Dari pagi pembantunya itu teriak minta tolong dari jendela belakang rumah. Tolong, tolong, tolong...! Nggak lama warga-warga pada datang," ujar penjaga keamanan komplek, Muhasyim (65 th) di lokasi.
Selain teriakan minta tolong, warga juga sempat memdengar satu kali letupan senjata api dari dalam rumah Asep.
Warga dan pihak keamanan komplek sempat mendatangi rumah Asep untuk mengecek kejadian di rumah mantan petinggi Exxon Mobil tersebut.
Namun, penghuni rumah dan seorang yang tak dikenal muncul dari jendela depan rumah. Mereka menyebut tidak terjadi apa-apa.
Baru sekitar pukul 08.30 WIB, Reni muncul di balkon lantai dua bagian depan rumah.
Tiba-tiba dia melompat ke halaman rumah beralas rumput. Jarak dari balkon ke bagian bawah rumah sekitar 5 meter.
Ia jalan tertatih menuju ke rumah warga dan mencari pertolongan ke pos jaga komplek. Lantas, ia menceritakan bahwa rumah Asep tengah ada perampokan oleh dua pria tak dikenal dengan membawa senjata api.
Baru sekitar pukul 10.00 WIB, belasan polisi dari Polsek Kebayoran Lama berdatangan.
Terjadinya perampokan bersenjata api dengan penyanderaan itu akhirnya direspon oleh Polri dengan menerjunkan lebih 20 anggota Gegana Brimob bersenjata lengkap.
Dua pelaku berhasil dibekuk pada pukul 14.30 WIB dengan diawali pendobrakan paksa pintu dan kaca jendela rumah Asep.
Pantauan Tribun, Reni tampak mengenakan seragam baby sitter dengan rok warna ungu saat dievakuasi oleh polisi. Ia berjalan tertatih dengan dipapah oleh dua polisi saat menuju mobil patroli.
Pihak kepolisian menyatakan, Reni bisa melarikan diri sesaat kedua pelaku dibuatkan dan dihidangkan mie instant.
Diduga dia bisa kabur karena minim pengawasan dari kedua pelaku. Sebab, para pelaku lebih berkepentingan dengan Asep selaku pemilik rumah.
"Pembantunya itu pahlawan. Kebangetan kalau majikannya kalau sampai nanti pecat dia. Karena kalau nggak ada dia, nggak tahu nasib majikannya seperti apa," seloroh warga.