"Saya pun makan siang dengan beliau-beliau itu tidak ada seorang pun yang marah apalagi melaporkan saya. Baru mulai dilaporkan, ada satu saksi mengatakan, dia menerima WA Group, bukan dari video juga, berisi kata-kata, tolong dilihat tuh Youtube-nya, bahwa si Gubernur Ahok menista agama, menoda agama," tutur Ahok.
Lebih lanjut, Ahok membeberkan, ada satu saksi yang mungkin malu karena dia kerja di Pizza Hut. Pizza Hut punya orang Amerika, lalu dia sengaja di berita acara tulisannya diubah menjadi Fitsa Hats.
"Jadi tulisan Pizza Hut-nya itu dia sengaja ubah, saya pun sampai ketawa, ditanyain dia akhirnya ngaku, dia nggak perhatikan katanya. Padahal semua kan mesti tanda tangan ya. Semua itu harus ditandatangan. Ya, saya kira mungkin dia malu karena dia mempunyai pandangan tidak boleh dipimpin oleh orang kafir, yang beda iman. Jadi RT RW semua tidak boleh yang tidak seiman."
"Nih, saya bacakan dulu ya. Tahun 1992-1995 bekerja di Fitsa Hats. Ini saksi atas nama Habib Novel," ungkap Ahok.
Sementara itu, kata Ahok, di ruang sidang Habib Novel juga menuduh Ahok membunuh dua anak buahnya, dan dia juga menuduh Ahok merekayasa memenjarakan dia.
"Saya tersanjung sekali saya bisa merekayasa memenjarakan Habib Novel. Justru saya kalau ketahuan dia saksi palsu saya harap dia dipenjara tujuh tahun," katanya.
"Dia juga mengatakan, sore hari tanggal 27 September itu banyak telepon masuk dari Pulau Seribu menelepon beliau (Novel) mengatakan saya menista menodai agama. Terus kita tanya, siapa yang telepon, katanya sudah saya hapus SMS dan teleponnya."
"Makanya kita akan mengajukan ke kepolisian untuk meminta bukti dari provider, tanggal 27 September 2016 sore ada berapa orang yang telepon ke Jakarta dari Pulau Seribu ke nomornya Habib Novel dan ini dia tulis pelaporan tersebut atas kehendak umat islam se-Indonesia. Dan ini kita tanya orang Pulau Seribu umat islam Indonesia bukan? Lalu dijawab, iya, tapi kurang beriman katanya. Ini beda islamnya," tutur Ahok menirukan Novel. Gopis Simatupang/Warta Kota