TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya mempublikasikan keseluruhan isi CCTV di rumah korban Dodi Triono (59), Kamis (5/1/2017), yang berkaitan dengan aksi perampokan disertai pembunuhan di Pulomas Jakarta Timur.
Di luar takdir yang sudah digariskan Tuhan, ada dua momen krusial pada peristiwa yang menewaskan 6 orang dari 11 korban yang disekap di kamar mandi.
PERTAMA, ketika para pelaku sudah melakukan aksinya mencuri sejumlah harta benda, dan hendak pergi dari rumah tersebut, tiba-tiba muncul Dodi Triono sang pemilik rumah.
Pada waktu itu para pelaku sudah berada di sekitar pagar rumah untuk pergi. Akhirnya mereka kembali menodong pistol kepada Dodi, lalu menggiringnya ke kamar mandi setelah merampas dompet dan benda lainnya.
Seandainya Dodi datang terlambat atau setelah para pelaku pergi kemungkikan selamat dan bisa menolong para korban yang disekap di kamar mandi.
KEDUA, saat 11 korban disekap di kamar mandi, yakni terakhir Dodi, Ramlan sang kapten perampokan, mematikan lampu kamar mandi. Artinya secara otomatis mematikan kipas exhaust sehingga membuat korban kekurangan oksigen, 6 di antaranya tidak dapat bertahan dan meninggal dunia.
Pada kesempatan paparan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan bertanya kepada tersangka Yus Pane.
"Itu siapa yang mematikan lampu?" kata Kapolda. "Ramlan," jawab Yus Pane. "Kenapa dimatikan. Kalau dimatikan kan kipas exhaust ikut mati," ujar Iriawan.
Data dan Kronologi Peristiwa:
Pelaku: Ramlan Butar-Butar, Ridwan Sitorus alias Yus Pane, Erwin Situmorang, dan Alfin Sinaga
Korban tewas: Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadinya bernama Yanto dan Tarso.
Korban selamat: Dua anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23). Serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).
Kronologi:
1. Yus Pane masuk ke pekarangan rumah, memanggil korban sopir Yanto, dan menyuruh membuka pintu garasi