TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalah dari perebutan kursi DKI Jakarta 1, bukan berarti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kehilangan pamor.
justru, putra bungsu mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini ibarat gadis cantik yang diperebutkan para pria.
Sanjung dan pujian untuk AHY pun tak sungkan dialamatkan dua pasangan calon lain yang selama ini menjadi pesaingnya.
Sanjungan pertama disampaikan Djarot Saiful Hidayat yang sekarang ini berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tak butuh lama, setelah AHY menyatakan secara ksatria menerima kekalahannya, Djarot yang saat ini masih menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta memuji Agus.
"Saya apresiasi ke Pak Agus yang secara ksatria menyampaikan ucapan selamat dan sudah legowo," ujar Djarot kemarin di Jakarta.
Djarot juga tak sungkan mengucapkan terima kasih kepada Agus karena sudah menunjukkan kematangan dalam berdemokrasi.
Sandiaga Uno yang kini juga menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Anies Rasyid Baswedan juga tak mau kalah memuji Agus. Apalagi, Agus juga berusaha menghubungi dirinya dan Anies pasca menerima kekalahannya.
"Ini sebuah tradisi sebagai kandidat yang elegan dan ksatria," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga juga mendukung sikap AHY yang legowo. Sebab, sudah sepatutnya seluruh masyarakat kembali bersatu sehabis pilkada, termasuk para kontestan"Kita boleh berbeda pilihan. Setelah pemilu selesai, harus ada silahturahmi yang harus dibangun," terangnya.
Mengenai rencana koalisi dengan kubu AHY-Sylviana Murni, Sandiaga menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada partai pengusung, Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Alasannya, dia bersama pasangannya, Anies Rasyid Baswedan, lebih memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan warga Jakarta.
"Ya, kami akhirnya harus memusatkan apa yang warga Jakarta inginkan," tutupnya.
Partai Politik Mulai Merayu
Selain pujian dan sanjungan, partai politik (Parpol) pengusung Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga Uno pun juga mulai bergeliat merayu partai pengusung AHY agar bergabung mengusung calonnya.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham secara terbuka mengakui partainya telah membuka komunikasi dengan partai politik pendukung AHY-Sylvi. Baik itu PPP,PAN, PKB dan Partai Demokrat.