Hal itu diceritakan oleh Fahmi, anggota keluarga yang kediamannya berada persis di sebelah Musala.
Fahmi menceritakan, saat itu, hanya ada MA yang berada di Musala beberapa saat ketika Salat Ashar berjamaah.
MA memarkirkan sepeda motor bebek berwarna merah, persis di sebelah Musala yang didominasi warna biru itu.
Ayah Fahmi yang juga merupakan pengurus Musala, hari itu, sedang membersikan toilet dan mengepel lantai di depan Musala.
Ketika MA pergi, baru disadari satu unit amplifier yang berada di ruangan sebelah tempat imam salat, hilang. Hanya tersisa juntaian kabel yang terpotong.
"Pas ayah saya masuk, lihat ke dalam, tahu-tahu sudah hilang, ada kabel terpotong. Lalu ayah saya ingat mukanya dan motornya, terus dikejar naik motor," jelas Fahmi.
Ketika sudah terkejar, MA kemudian lari masuk ke dalam kali yang tidak jauh dari jalan besar dan kemudian diteriaki massa karena telah mencuri.
"Banyak yang teriak maling, maling. Terus provokasi gitu buat dibakar," kata dia.
Sementara itu, Kepolisian Resor Metro Bekasi telah mengantongi identitas pria yang tewas dibakar di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) petang lalu.
Pria itu berinisial MA (30) dan pekerjaannya adalah wiraswasta.
"Alamat dia di daerah Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi," ujar Kapolrestro Bekasi Komisaris Besar Asep Adisaputra kepada wartawan pada Rabu (2/8/2017). (rio)