Ini diperkuat keterangan saksi penjaga atau marbot musalah tersebut.
"Hasil penyelidikan kami menunjukan, bahwa orang yang dibakar massa ini adalah diduga pelaku pencurian amplifier musala di wilayah itu," ujarnya
Korban tewas dibakar massa di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017) petang lalu.
Rizal menjelaskan, pelapor marbot musala menyatakan mulanya mengetahui 3 unit amplifier di musalanya hilang setelah pria yang belakangan diketahui bernama Joya keluar meninggalkan musala.
Marbot tersebut berteriak maling kepada MA yang telah berada di sepeda motornya depan musala.
Lantas, MA melarikan diri dengan sepeda motornya sejauh 2 Km ke arah pasar.
Teriakan maling mengundang massa yang ada di pasar tersebut.
MA diduga panik hingga menceburkan diri di sebuah kali hingga ke kampung seberangnya.
Pelariannya berakhir setelah sejumlah warga menangkapnya.
Baca: PKB Ancam Jokowi Soal Full Day School, PAN: Kami Dukung Pemerintah
Lantas, warga melakukan aksi main hakim sendiri dan membakar MA hingga tewas.
Rizal menegaskan, dari penyelidikan, meski MA dikabarkan berprofesi sebagai tukang service televisi, amplifier yang dibawanya saat itu adalah milik musala.
"Ini berdasarkan penyelidikan kami, ada pelapor, ada beberapa saksi dan ada barang buktinya," kata Rizal.
"Hasil penyelidikan, amplifier masjid yang hilang itu ada di dia, ada di motor dia. Ampli itu milik masjid. Sekarang barang buktinya ada di polsek," katanya.