"Dekk...mamak janji setiap minggu akan liat dedek ya. Maafkan mamak ya dek...tak ada lagi kawan mamak malam-malam. Tak ada lagi yang mamak gendong malam-malam. Mereka jahat dekk..mereka jahat", tangis Bu Henny terus berulang.
Saya tak bisa menahan air mata. Ini kali ke dua saya menangis sejak tiga hari lalu berjiarah ke makam Emak di TPU Pondok Ranggoon.
Kehilangan orang tua itu sangat menyedihkan. Tapi duka kita bisa cepat pulih karena kita masih punya masa depan. Ada anak kita. Anak kita masa depan yang bisa bisa kita lihat. Tapi bagaimana ketika kita kehilangan anak? Masa depan apa yang hendak kita rancang? Apalagi kalau kematiannya karena kejam dan sadisnya rumah sakit yang memaksa uang muka baru dilayani?
Lamat-lamat kuping saya mendengar tangis Bu Henny seperti suara lirih bayi mungil Debora yang masih berumur 4 bulan. Saya mendengar suara lirih dari kuburnya. "Mama apa salahku ma?".
Selamat jalan anakku Debora cantik..bisikkan kepada malaikat di surga betapa kami menyayangimu.
Salam penuh dukaku
Birgaldo Sinaga
Penulis: Octa
Berita ini telah tayang di Grid.id dengan judul: Mereka Jahat Dek...Postingan Ditolak Karena Kurang Uang DP, Bayi Debora Meninggal Di RS Mitra Keluarga Jadi Viral