"Ketidaktegasan pemerintah, dalam hal ini Gubernur DKI sebagai pembuat kebijakan perlu medapat perhatian dari masyarakat yang lebih luas. Tolong kembalikan fungsi jalan dan trotoar seperti peruntukannya," tulis Iwan.
Pembelaan Sandiaga
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai bagian pemerintah yang menata Tanah Abang mencoba menjelaskan alasannya.
Terkait permintaan polisi untuk memindahkan PKL ke Blok G, Sandi mengatakan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan. Sebab, kata dia, Pasar Blok G akan dirobohkan.
"Nah, ini kan banyak yang bilang kenapa (PKL) enggak dibalikin ke Blok G. Loh kami tata ini, karena sudah tahu Blok G ini bisa dirobohkan dalam hitungan minggu," ujar Sandiaga.
Begitu PD Pasar Jaya mendapatkan lahan pengganti untuk merelokasi pedagang, kata dia, bangunan Blok G segera dihancurkan.
Ia juga menyebut kondisi Gedung Blok G sudah tak layak lagi untuk dijadikan pusat perbelanjaan.
"Dan memang rencana PD Pasar Jaya dari 2016 adalah membangun ulang (Blok G Tanah Abang) dan itu akan menjadi bagian building block," ujar Sandiaga.
Lagipula, kata Sandi, penataan Tanah Abang membawa dampak positif. Ada 3.200 lapangan pekerjaan yang terbuka akibat penataan ini.
Integrasi transportasi juga dia nilai baik. Acuannya yakni penumpang bus transjakarta Tanah Abang setiap harinya yang kini sudah menembus angka 13.000 penumpang.
"Hal ini menunjukkan integrasinya berjalan dan perilaku yang kami lihat adalah bahwa kesadaran masyarakat untuk mulai mengintegrasikan layanan transportasi massal," katanya.
Selain itu, menurut Sandiaga, ada penurunan kemacetan sampai 56 persen akibat penataan ini.
Data penurunan kemacetan tersebut didapatkan berdasarkan laporan kemacetan para pengguna perangkat navigasi Waze.
Penulis: Jessi Carina
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pembelaan Sandiaga atas Kritik terhadap Penataan Tanah Abang..