2. Kasus terungkap dari handphone pelaku
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana mengatakan, saat mayat ditemukan tidak ada barang berharga milik korban hilang.
Hal tersebut menjadi kesimpulan bahwa korban bukan korban perampokan.
Setelah ditelusuri, ternyata korban memilik kelainan seksual, itu terlihat dari pemeriksaan telepon seluler milik korban.
Baca: Alasan Paul Bunuh Ali di Gang Sempit: Saya Tidak Suka Orang Seperti Itu, Makanya Saya Beri Pelajaran
Bahkan di dalam tas milik korban juga ditemukan pelumas seksualitas.
"Kami mencoba membuka ponsel tersebut. Setelah itu kami dapatkan yang diduga pelaku, kami langsung menuju kos pelaku. Ternyata saat itu di kos diduga pelaku kosong dan barang-barang sudah dibawa pelaku. Kami ambil kesimpulan yang bersangkutan akan kabur," kata Sapta di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu (18/4/2018) dilansir dari wartakotalive.com.
Setelah mendapatakan informasi keberadaan pelaku, petugas langsung melakukan penangkapan.
Beruntung tak ada perlawanan yang dilakukan pelaku saat dilakukan penangkapan di Cikarang Selatan, Selasa (17/4/2018) pagi.
3. Perkenalan berawal dari facebook
Perkenalan pelaku dengan korban berawal dari media sosial Facebook.
Kemudian keduanya mulai saling bertukar kirim foto.
Kemudian, keduanya saling dekat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana mengatakan, pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena kesal pada korban karena sering kali diajak kencan.