Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku sempat mengembalikan sangkur di kontrakan temannya, Alfond Baddu.
Kemudian korban langsung mengemasi pakaian dan barang-barangnya untuk kemudian pergi ke kontrakan kakaknya yang terletak di kawasan Cikarang Selatan.
5. Pemakuan pelaku
Dihadapan polisi pelaku yang memiliki tubuh pendek dan struktur tubuh atletis tersebut mengaku tidak menyukai tindakan korban, setelah kerap kali mengoda dirinya untuk melakukan hubungan sesama jenis melalui pesan singkat.
Bahkan setelah usai membunuh korbannya, ia mengaku menyesal dan tidak bisa tidur atas peristiwa tersebut.
"Saya tidak suka orang seperti itu, makanya saya kasih pelajaran buat dia," kata Paul, sapaan Petrus Paulus, di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu (18/4/2018).
Ia mengatakan, awal kekesalannya bermula korban kerap kali mengirimkan foto-foto syur kepada dirinya.
Bahkan Ali selalu memaksa untuk melakukan pertemuan dan meminta kepada pelaku untuk mengirimkan foto syur.
Namun hal itu tak pernah ditanggapi pelaku, hingga akhirnya, Senin (16/4/2018), pelaku dan korban bersepakat untuk melakukan pertemuan.
Sebelum bertemuan tersebut berlangsung, Paul sudah memiliki niat buruk.
Ia meminjam sebuah belati kepada seorang temanya.
Pria yang masih aktif kuliah di salah satu universitas swasta di Cawang akhirnya melakukan pertemuan dengan Ali yang tidak jauh dari kampusnya.
Paul mengungkapkan bahwa saat perjalanan dirinya sempat dipegang-pegang korban.
"Saya sempat dipegang-pegang, tapi saya mencoba menghindar," katanya.
Selanjutnya di saat berada di gang sempit yang memang sepi tanpa adanya cahaya penerangan, Paul langsung menikam korban dengan belati yang sudah disiapkan.
Sebanyak enam tusukan bersarang ke tubuh korban hingga tewas dilokasi kejadian.