TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Penjual mi spagetti yang diduga menyebabkan keracunan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) 02 dan 03 Tanjung Baru, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi menghilang.
Kapala Polisi Sektor Cikarang Timur Kompol Warija mengatakan, pihaknya sejauh ini tengah melakukan penyisiran ke sejumlah sekolah dan tempat-tempat mangkal pedagang jajanan.
Baca: Dari 15 Siswa yang Keracunan Spagetti di Bekasi, Delapan di Antaranya Harus Dirawat di RS
"Kita tentu ingin minta keterangan si penjual itu, demi terungkapnya dugaan kasus ini, tapi saat ini dia menghilang karena mungkin dia tahu, tapi tetap kita cari," kata Warija kepada TribunJakarta.com, Kamis (16/8/2018).
Warija tidak menyebutkan kalau penjual mi spageti itu kabur atau buron.
Namun, kata dia, kemungkinan penjual tersebut berpindah-pindah tempat.
"Kalau saya pikir si enggak ya (kabur), tapi yang kita duga itu dia berpindah tempat, saya yakin dia bisa kita amankan. Kita sisir ke sekolah-sekolah dan kampung-kampung, penjual itu menggunakan motor jadi pindah-pindah tempat," katnya.
Baca: Prostitusi Online di Apartemen Depok Dibongkar, Ada Mahasiswi dan Gadis Belasan Tahun
Peristiwa dugaan keracunan yang dialami siswa SD Negeri 02 dan 03 Tanjung Baru terjadi pada Senin, 13 Agustus 2018 lalu.
Sebanyak 30 siswa mengaku mengalami gejala mual dan muntah disertai pusing usai menyantap jajanan Spageti seharga Rp 2 ribu yang dijual pedagang di depan sekolah.
Sebagaian diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatakan perawatan serius, sebagiannya lagi mendapatkan perawatan di Klinik dan puskesmas setempat.
Saat ini kasus dugaan keracunan masih dalam pemeriksaan Polsek setempat dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi.
Bahkan pihak Dinkes telah mengambil sampel makanan dan muntah dari para siswa untuk selanjutnya dilakukan uji laboratorium kandungan zat pada makanan Spageti tersebut.
Penulis: Yusuf Bachtiar
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Penjual Spageti di Bekasi yang Diduga Penyebab 30 Siswa Keracunan Menghilang