Namun Okot mengaku saat itu dia tak mendengar teriakan istrinya karena sudah terlalu lelah.
Dia berkata merasakan sakit dan bangun untuk melihat celananya penuh darah.
Okot menyebut perbuatan itu dilakukan Acen dikarenakan dia menolak ajakan istrinya untuk berhubungan seks sebagai hukuman karena si istri pulang dalam keadaan mabuk.
"Sebagai seorang pria, saya tidak bisa memahami perbuatannya. Jadi, saya memutuskan memberikan hukuman supaya dia berubah. Dia selalu menginginkan seks," keluhnya.
Okot kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Utama Apac, di mana polisi menyatakan mereka tengah melakukan pengusutan dengan Acen diketahui melarikan diri.
Adapun pasangan itu telah menikah lebih dari 10 tahun, dan dikaruniai lima orang anak.