TRIBUNNEWS.COM -- Entah apa yang ada dalam benak Jumharyono sehingga begitu tega membunuh istri dan membakar anaknya hanya gara-gara masalah sepele.
Permintaan berhubungan badan ditolak, nyawa sang istri pun melayang.
Seorang pria bernama Jumharyono tega membunuh istrinya, Khoriah, di rumah kontrakan mereka di Jalan Dukuh V, Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019) dini hari.
Kapolsek Kramat Jati, Kompol Nurdin Arahman mengatakan, saat berdebat dengan istrinya, Jumharyono mengambil batu di kamar mandi kontrakan.
Dengan menggunakan batu itu, dia memukul kepala istrinya.
Baca: Pembunuh Gadis Cantik Lulusan IPB Ternyata Sopir Angkutan, Apa Motifnya?
Baca: Terjadi Lagi Prostitusi Nyeleneh di Jatim, Suami Tonton Istri Kencan Dengan Pelanggan
"Di samping almarhum ada gunting dan pisau. Pada saat mau nusuk pakai pisau, korban menangkis dan pelaku ambil gunting langsung menusuk korban," kata Nurdin di Mapolsek Kramat Jati, Selasa.
Setelah membunuh istrinya, Jumharyono berniat bunuh diri dengan cara membakar rumahnya.
Dia lalu membakar kasur yang sedang ditiduri anaknya, R (5).
"Pelaku membakar rumah dan ada anaknya di kasur. Kasur terbakar dan anak menjadi korban luka bakar. Pelaku kepanasan dan warga lihat api di rumah pelaku. Pelaku coba keluar dari jendela dan pingsan (karena terjatuh). Pelaku diamankan, sedangkan anaknya dibawa ke RS Polri," ujar Nurdin.
Ditolak Berhubungan Badan
Kepada polisi, Jumharyono mengaku bahwa dia membunuh istrinya lantaran permintaannya untuk berhubungan intim ditolak sang istri.
Jumharyono mengaku khilaf dan menyesal telah menghabisi nyawa istrinya hanya karena permintaannya ditolak.
"Kesal aja, belum main, cekcok terus dengan kata kasar. Mau berhubungan suruh mandi dulu. Habis itu sudah dan diam 15 menit kemudian (saya) minta lagi. Saya tusuk karena tidak dilayani, saya khilaf," kata Jumharyono di Mapolsek Kramat Jati, Selasa.
Jumharyono bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kramat Jati.
Ia dikenal sebagai sosok yang tertutup dan kurang bergaul.