TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jakarta Anies Baswedan tiba di Stadion Rawabadak, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2019) sekitar pukul 04.45 WIB.
Mengenakan kemeja koko biru dan kopiah hitam, Anies datang untuk mengikuti salat subuh berjamaah dalam acara milad Front Pembela Islam (FPI) ke-21 sekaligus perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tersebut.
Usai melaksanakan salat subuh, Anies memberi sambutan di mana dirinya mendorong FPI untuk lebih berkontribusi untuk masyarakat.
“Perlu ditegaskan bahwa usia 21 tahun itu masih pendek untuk ukuran peradaban dan perjuangan umat. Ke depan FPI harus menunjukkan sebagai perekat umat dan bangsa Indonesia. Di Jakarta sendiri sangat terasa kehadiran FPI yang memberi manfaat,” ujar Anies.
Baca: Anies Baswedan: Yang Kami Cintai dan Hormati Habib Rizieq yang Sedang Menyaksikan Dari Sana
Baca: Sesuai Amanat Konstitusi, Pemerintah Didesak Segera Pulangkan Habib Rizieq
Di akhir sambutannya Anies menyapa imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab yang tak bisa hadir karena masih berada di Arab Saudi.
“Semoga yang kami cintai dan hormati, Habib Rizieq Shihab yang sedang menyaksikan dari sana (Arab Saudi) agar selalu diberi kesehatan dan dipanjangkan usianya dalam masa perjuangan,” pungkas Anies.
Polemik perpanjangan izin FPI
Di tengah Milad FPI, hingga saat ini polemik perpanjangan izin Front Pembela Islam (FPI) masih mencuat.
Berbagai pihak beri tanggapan, termasuk Hidayat Nur Wahid hingga Jusuf Kalla.
Ormas FPI diketahui tengah mengajukan perpanjangan izin surat keterangan terdaftar (SKT) yang habis masa berlakunya sejak 20 Juni 2019 lalu.
Sebagai informasi, izin FPI terdaftar dalam SKT 01-00-00/010/D.III.4/VI/2014.
Meski begitu, FPI belum mengantongi perpanjangan izin karena persyaratan belum lengkap.
Baca: Soal Perpanjangan Izin FPI, Jokowi Sebut Tak akan Kompromi jika Bahaya hingga Tanggapan Jusuf Kalla
"Saya sudah cek ke teman-teman. Katanya sih masih tinggal satu yaitu surat rekomendasi dari Kementerian Agama."
"Kalau yang lain, sudah dilengkapi," ujar Ketua Bantuan Hukum FPI, Sugito Atmo Prawiro, kepada Kompas.com, Senin (29/7/2019).