News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Pria Bopong Jenazah Karena Tak Bisa Gunakan Ambulans Puskesmas, Ini Penjelasan Lengkapnya

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria membawa jenazah berjalan kaki di Cikokol, Tangerang.

Kala itu memang ada satu ambulans yang bersiaga di lokasi puskesmas.

Namun berdasarkan keterangan dari pihak puskesmas bahwa sesuai standard operational procedure (SOP) ambulans tersebut tidak bisa digunakan untuk membawa jenazah.

Supriyadi yang pernah bekerja sebagai satpam Rumah Sakit pun memahami kondisi itu.

Baca: Gemma Chan Kini Direkrut Jadi Superhero The Eternals Usai Sukses Bintangi Captain Marvel

 

Baca: Susunan Pemain Persela Lamongan vs Tira Persikabo Liga 1 2019, Link Streaming Akses di Sini

Baca: Satu Kata Ini Mewakili Hubungan Dekat Bagus Kahfi dan Irfan Bachdim di Skuat Timnas Indonesia

Sebagai gantinya pihak puskesmas menyarankan solusi.

"Nah. dia (puskesmas) ngasih solusi (diberikan) nomor-nomor yang bisa dihubungi buat ambulans (jenazah)," tuturnya.

Namun saat menghubungi salah satu dari nomor yang diberikan, ia mengalami kesulitan lain.

"Saat saya nelpon diterima, diangkat 'selamat sore bapak dengan ambulans gratis kota Tangerang ada yang bisa saya bantu'. Saya lagi ngomong katanya sinyalnya putus-putus," ujarnya.
Supriyadi pun mencari lokasi yang sinyalnya baik, namun tetap operator mengatakan hal yang sama.

Tiga kali ia gagal menghubungi nomor tersebut.

Ia pun mencoba nomor-nomor lain yang diberikan pihak puskesmas, namun tidak ada yang tersambung.

Akhirnya ia meminta bantuan pihak puskesmas menghubungi kontak ambulans tersebut.

Tetapi pihak puskesmas juga kesulitan menghubunginya.
"Karena makin sore ya udah saya putuskan, saya tanya saudara saya yang lagi nungguin bisa enggak bawa jenazah pakai motor, bisa kata dia. Ya udah akhirnya saya bawa," ucapnya.

Pihak puskesmas sempat menahan Supriyadi yang hendak menggotong keponakannya dengan berjalan kaki.

Namun Supriyadi yang ingin segera menguburkan Husen tetap pergi.

Saat hendak menaiki jembatan penyeberangan orang, seorang warga yang melintas kemudian menawarkan diri mengantarkan Supriyadi beserta jenazah Husen.

Tiba di rumah pukul 18.00 WIB, dibantu oleh warga sekitar jenazah Husen langsung dimandikan dan dishalatkan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini