"Rencananya pulang dari stasiun Tanjung Priok, lagi nunggu, tidur-tiduran, tahu-tahu ada polisi," ucap YI.
YI diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara sejak kemarin. Hari ini, dirinya akan pulang ke Kuningan setelah guru teknik listrik SMKN 4 Kuningan, Adis Azis menjemput bersama dua guru lainnya.
Polisi yang berupaya memulangkan anak ini ke tempat asalnya hanya bisa mengontak pihak SMKN 4 Kuningan.
Tiga orang guru SMKN 4 Kuningan pun tak tinggal diam dan berangkat pada pagi tadi ke Polres Metro Jakarta Utara guna memenuhi panggilan polisi.
"Saya dari SMKN 4 Kuningan. Kemarin itu, Selasa siang, dapat panggilan dari polisi kalau ada siswa kami yang diamankan," kata Adis.
Setelah mendapatkan panggilan dari polisi, pihak sekolah tak lantas berangkat ke Jakarta Utara.
Adis dan guru lainnya berupaya mengonfirmasi keberadaan YI ke rumahnya.
Pihak sekolah pun bertemu ibunda YI, yang di rumahnya hanya berdua dengan adik YI yang masih balita dan sedang sakit.
Sementara ayah YI sedang bekerja di luar kota, tepatnya di Sulawesi.
Tidak tega melihat ibunda YI, pihak sekolah pun belum memberitahu apa yang polisi sampaikan.
"Kita tidak tega melihat ibunya itu, apalagi punya anak kecil lagi sakit. Akhirnya kita hanya tanya keberadaan dia (YI) saja," kata Adis, yang merupakan guru Teknik Listrik SMKN 4 Kuningan.
Adis juga mengungkapkan, belakangan YI tengah mengikuti PKL di salah satu perusahaan du Cirebon.
Saat sekolah mengumpulkan seluruh siswanya untuk menandatangani surat pernyataan tak ikut demo ke Jakarta pada Senin lalu, YI tampak tak hadir.
Ia juga ternyata tidak masuk PKL.
"Kita kumpulin anaknya buat surat pernyataan agar tidak ikut demo ke Jakarta. Nah kita tahu si anak ini nggak ada, temen-temennya juga nggak tahu dia ke mana," kata Adis.
Adis dan dua guru lainnya berangkat ke Mapolres Metro Jakarta Utara pagi tadi.
Pamitnya PKL ke Cirebon, Siswa SMKN 4 Kuningan Diamankan Polres Jakut saat Hendak Demo Ke DPR
Seorang siswa kelas 12 SMKN 4 Kuningan, YI (18), diamankan beserta puluhan pelajar lainnya ketika hendak berdemo ke Gedung DPR RI, Selasa (1/10/2019) kemarin.
Usai diamankan, YI dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara guna didata dan dimintai keterangan.
YI sudah dua hari berada di Jakarta. Pelajar asal Kuningan, Jawa Barat itu pamit ke orangtuanya sejak Minggu (29/9/2019) lalu.
Ia berasalan akan pergi praktek kerja lapangan, meski kenyataannya berbanding terbalik.
Anak sulung itu malah diduga ikut-ikutan pelajar lainnya ke Gedung DPR RI pada Senin (30/9/2019) lalu dengan tujuan ikut berdemo.
Singkat cerita, YI pun diamankan. Polisi yang berupaya memulangkan anak ini ke tempat asalnya hanya bisa mengontak pihak SMKN 4 Kuningan.
Tiga orang guru SMKN 4 Kuningan pun tak tinggal diam dan berangkat pada pagi tadi ke Polres Metro Jakarta Utara guna memenuhi panggilan polisi.
"Saya dari SMKN 4 Kuningan. Kemarin itu, Selasa siang, dapat panggilan dari polisi kalau ada siswa kami yang diamankan," kata Adis Azis, salah satu guru, kepada TribunJakarta.com, Rabu (2/10/2019).
Setelah mendapatkan panggilan dari polisi, pihak sekolah tak lantas berangkat ke Jakarta Utara.
Adis dan guru lainnya berupaya mengonfirmasi keberadaan YI ke rumahnya.
Pihak sekolah pun bertemu ibunda YI, yang di rumahnya hanya berdua dengan adik YI yang masih balita dan sedang sakit.
Sementara ayah YI sedang bekerja di luar kota, tepatnya di Sulawesi.
Tidak tega melihat ibunda YI, pihak sekolah pun belum memberitahu apa yang polisi sampaikan.
"Kita tidak tega melihat ibunya itu, apalagi punya anak kecil lagi sakit," kata Adis, yang merupakan guru Teknik Listrik SMKN 4 Kuningan.
"Akhirnya kita hanya tanya keberadaan dia (YI) saja," sambungnya.
Adis juga mengungkapkan, belakangan YI tengah mengikuti PKL di salah satu perusahaan du Cirebon.
Saat sekolah mengumpulkan seluruh siswanya untuk menandatangani surat pernyataan tak ikut demo ke Jakarta pada Senin lalu, YI tampak tak hadir.
Ia juga ternyata tidak masuk PKL.
"Kita kumpulin anaknya buat surat pernyataan agar tidak ikut demo ke Jakarta. Nah kita tahu si anak ini nggak ada, temen-temennya juga nggak tahu dia ke mana," kata Adis.
Adis dan dua guru lainnya berangkat ke Mapolres Metro Jakarta Utara pagi tadi.
Hingga kini, Adis mengaku belum mengetahui kondisi anak didiknya itu.
Dari Jawa Barat, Orangtua dan Guru Datangi Polres Jakut Jemput Pelajar yang Diamankan Saat Demo
Puluhan orangtua dan guru dari para pelajar yang diamankan saat hendak berdemo ke Gedung DPR RI mendatangi Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (2/10/2019).
Kedatangan para orang tua tersebut guna menjemput anak dan murid mereka yang sampai sekarang masih berada di kantor polisi tersebut.
Pantauan TribunJakarta.com pada pukul 11.42 WIB, puluhan orangtua dan guru ini dikumpulkan di lantai 4 Mapolres Metro Jakarta Utara.
Mereka masih menunggu arahan selanjutnya untuk bisa menjemput anak-anak mereka.
• Jaksa Penuntut Umum Siap Buktikan Dakwaan Terhadap Nunung dan July Jan Sambiran di Persidangan
• MASIH BERLANGSUNG Link Live Streaming Persipura Vs Tira Persikabo: Tuan Rumah Jebol Gawang Lawan
• Kisah Angga, Seorang Anggota PPSU yang Satukan The Jak dan Viking, Berangkat ke Seoul Berkat Reggae
• Mobil Jazz Alami Kecelakaan Tunggal di Tol JORR Bekasi
Adapun puluhan orangtua dan guru ini datang jauh-jauh dari luar Jakarta, tepatnya beberapa wilayah di Jawa Barat.
Penangkapan terhadap 59 pelajar dilakukan polisi pada Selasa (1/10/2019) kemarin.
Kala itu, puluhan pelajar tersebut tengah tidur-tiduran di sekitaran Gedung Kejari Jakarta Utara, Terminal Tanjung Priok, dan Stasiun Tanjung Priok.
Ketika diamankan, para pelajar tersebut mengaku berasal dari beberapa wilayah di Jawa Barat.
"Itu mereka dari Cirebon, Kuningan, Cikampek serta Sumedang," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto
Penulis: Yusuf Bachtiar
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: KPAD Kota Bekasi Catatan 400 Pelajar Diamankan Selama Gelombang Unjuk Rasa ke Jakarta