"Korban sama pemilik toko itu meminjam ke bank sebesar Rp 300 juta, korban mendapat Rp 200 juta, dan si pemilik toko mendapat pinjaman Rp 100 juta," kata Supriyadi dikonfirmasi TribunJakarta.com, Rabu (30/10/2019).
Setelah mendapatkan uang pinjaman tersebut, korban pun selalu membayar cicilan pinjamannya ke bank berdua dengan si pemilik toko bangunan.
Hingga akhirnya pagi tadi, korban menyambangi FR ke tokonya dengan maksud mengajak ke bank untuk membayar cicilan pinjamannya.
Namun, ajakan tersebut tak diindahkan si pemilik toko bangunan yang beralasan bahwa dirinya tengah tak memilik uang.
Kecewa dengan sikap si pemilik toko, korban pun mengancam akan bunuh diri.
"Korban mengancam akan bunuh diri karena si pemilik toko tidak memilik uang untuk membayar pinjaman bersamanya," ujar Supriyadi.
Tak berselang lama, korban tiba-tiba masuk ke sebuah ruangan yang mana di dalamnya terdapat sumur tua terbengkalai yang sudah mengering.
Tiba-tiba, korban langsung melompat masuk ke dalam sumur dan tak berhasil dicegah oleh sejumlah saksi.
"Korban langsung lompat ke dalam sumur, sempat dihadang tapi tak berhasil," tutur Supriyadi.
Proses evakuasi korban pun sempat berlangsung lama, lantaran kedalaman sumur sekira 12 meter.
"Kurang lebih 12 meter dalamnya sumur itu, di dalam sumur itu juga ada seperti gas beracun ya jadi kami koordinasikan dengan petugas pemadam kebakaran," bebernya.
Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna kepentingan autopsi.
Kesaksian warga
Warga Kelurahan Raga Jaya, Bojonggede, Bogor, digegerkan dengan peristiwa tewasnya seorang wanita yang melompat ke dalam sumur tua.